Indra Penciuman Hilang Akibat COVID-19? 4 Cara Ini Bisa Sembuhkan

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Minggu, 27 Juni 2021
0 dilihat
Indra Penciuman Hilang Akibat COVID-19? 4 Cara Ini Bisa Sembuhkan
Mengecek indra penciuman melalui masakan. Foto: Repro google.com

" Salah satu gejala saat terjangkit COVID-19 yaitu kehilangan kemampuan indra penciuman atau anosmia. "

KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu gejala saat terjangkit COVID-19 yaitu kehilangan kemampuan indra penciuman atau anosmia.

Setelah sembuh dari virus corona, beberapa orang masih tidak bisa mencium bau. Namun tenang, ada cara mengembalikan indra penciuman yang hilang seperti akibat corona.

Mengutip dari Kontan.co.id, tidak bisa mencium bau atau anosmia adalah masalah kesehatan yang terasa sepele namun cukup mengganggu.

Selain mengalami gangguan indra penciuman, penderita anosmia praktis juga tidak peka rasa karena kedua indra saling berhubungan.

Kondisi ini membuat nafsu makan penderita anosmia menurun. Tak hanya itu, apabila berlangsung lama, orang yang tidak bisa mencium bau dan rasa dapat mengalami frustasi.

Dilansir dari WebMD, penyebab hilangnya kemampuan indra penciuman bisa terkait gangguan pernapasan sampai kerusakan saraf, seperti:

- Hidung tersumbat karena pilek, alergi, atau infeksi sinus

- Polip hidung atau pertumbuhan benjolan di hidung dan sinus

- Cedera pada hidung dan saraf karena operasi atau benturan di kepala

- Efek samping obat tertentu seperti antibiotik, antidepresan, antiperadangan, obat jantung, dll.

- Penurunan fungsi indra penciuman karena pertambahan usia

- Efek samping terapi radiasi untuk kanker kepala dan leher

- Kondisi medis seperti penyakit alzheimer, parkinson, multiple sclerosis, kurang gizi, gangguan hormon

- Penyakit anosmia bawaan

Infeksi virus corona atau COVID-19 kini juga ditandai dengan gejala anosmia. Untuk menentukan penyebab anosmia dengan pasti, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter apabila anosmia tak kunjung sembuh.

Dokter akan merekomendasikan perawatan yang paling tepat untuk mengatasi anosmia. Perawatan tersebut disesuaikan dengan penyebab mendasarnya.

Baca juga: 5 Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan

Baca juga: Dinas Kesehatan Imbau Masyarakat Teliti Membeli Takjil

Baca juga: Jangan Buka Puasa Pakai Es Teh, Ini Alasannya

Berikut beberapa cara mengobati anosmia atau hilangnya indra penciuman baik dengan obat atau secara alami:

1. Obat anosmia

Melansir dari Healthline, jika anosmia disebabkan pilek atau alergi, dokter biasanya tidak memberikan obat khusus karena gangguan kesehatan ini bisa sembuh dengan sendirinya. Jika gejala tak kunjung membaik setelah beberapa hari, periksakan diri ke dokter.

Penggunaan obat dekongestan dan antihistamin dapat mengatasi hidung yang tersumbat terkait pilek, flu, sampai alergi. Dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mengobati anosmia karena karena infeksi bakteri.

Sementara itu, untuk cara mengatasi anosmia terkait infeksi virus seperti COVID-19, sejumlah dokter merekomendasikan obat steroid hidung. Dilansir dari Elemental, steroid adalah obat anti peradangan. Salah satu keunggulan obat steroid jenis semprot hidung adalah minim efek samping.

Namun, obat ini perlu waktu beberapa hari agar efek anti peradangannya bekerja. Selain itu, obat semprot hidung ini rentan tidak pas aplikasinya, atau meleset ke tenggorokan. Jadi, pastikan Anda cermat menggunakan obat semprot hidung agar hasilnya optimal.

2. Terapi indra penciuman

Tak hanya dengan obat, cara mengobati anosmia secara alami bisa dengan terapi bau untuk mengasah kepekaan indra penciuman. Terapi ini belakangan jamak direkomendasikan untuk mengatasi anosmia karena cedera kepala dan infeksi virus.

Sejumlah penelitian menunjukkan, terapi indra penciuman efektif merangsang mekanisme pemulihan alami tubuh yang tidak peka bau. Terapi indra penciuman untuk anosmia ini menggunakan minyak esensial untuk memicu respons sensorik.

Beberapa jenis minyak esensial yang digunakan memiliki aroma tajam seperti kayu manis, vanita, jeruk, dan pisang. Para pasien diarahkan membuka stoples dengan aroma tertentu, lalu diarahkan memfokuskan pikiran dan ingatannya pada bau tersebut. Durasi setiap mengingat bau setidaknya 20 detik.

Setelah kelar satu aroma, penderita anosmia lantas menjajal aroma lainnya, sampai beberapa macam. Terapi indra penciuman ini biasanya dilakukan dua kali sehari selama beberapa minggu.

3. Operasi

Anosmia terkait penyumbatan saluran pernapasan seperti polip, tumor, atau kelainan bentuk tulang di dalam hidung terkadang tidak bisa disembuhkan dengan obat. Dokter, umumnya merekomendasikan operasi pengangkatan polip, tumor, atau tindakan bedah untuk mengatasi kelainan bentuk tulang di dalam hidung. Setelah saluran pernapasan tersebut lapang tanpa sumbatan, penderita bisa kembali mencium bau.

4. Berhenti merokok

Cara mengatasi anosmia lainnya yakni berhenti merokok. Kebiasaan merokok dapat memperparah kondisi anosmia. Pasalnya, rokok dapat menumpulkan kepekaan beragam indra, termasuk penciuman.

Setelah diberi perawatan yang tepat, penderita yang mengalami anosmia bisa merasakan bau. Melansir NHS, anosmia bisa sembuh atau membaik dalam hitungan minggu atau bulan.

Tapi, di beberapa kasus yang jarang terjadi, perubahan indra penciuman ini tidak dapat diobati atau bersifat permanen. Sayangnya, penyakit anosmia bawaan membuat orang tidak bisa mencium bau seumur hidup. Penurunan fungsi indra penciuman terkait penuaan juga tidak bisa diobati. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga