Viral Warga Tangkap Ular Piton Berkepala Dua, Ini Kata Ahli
Content Creator
Minggu, 09 Juni 2024 / 5:37 pm
BANYUMAS, TELISIK.ID - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seekor ular piton berkepala dua, berhasil ditangkap warga.
Penemuan ular piton berkepala dua itu terjadi di Desa Rawaheng, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Mengutip dari Suara.com - jaringan Telisik.id, video penangkapan ular berkepala dua jenis piton itu diunggah akun Instagram @bandungterkini, membuat warga geger dan ramai diperbincangan netizen di media sosial.
Pada keterangan postingan, ular berkepala dua itu berhasil ditangkap warga dari dalam rumah seorang warga setempat.
"ULAR KEPALA DUA DITANGKAP WARGA DARI DALAM RUMAH. Beredar video warga menemukan ular berkepala dua di dalam rumah. " Ular kepala dua ??..." tulis keterangan Bennu Buloe pada video yang postingan di akunnya, dikutip Kamis (30/5/2024).
Tampak dua orang pria keluar dari sebuah rumah dengan memegang kepala ular di kedua sisinya. Namun tidak diketahui dimana lokasinya.
Baca Juga: Poros Wasolangka-Marobo Muna Keciprat Dana Inpres Rp 26 Miliar
Dalam video tersebut, terlihat beberapa warga keluar dari rumah salah satu warga, kemudian diikuti pria paruh baya yang sedang memegang kepala ular.
Anehnya, ada warga lainnya yang juga memegang kepala ular yang masih dalam satu badan.
Artinya, ular tersebut memiliki dua kepala dan tidak memiliki buntut. Atas kejadian ini warga menjadi heboh dan membuat warganet bertanya-tanya mengenai kebenaran penemuan tersebut.
Video itupun mendapatkan berbagai tanggapan dari para netizen, salah satunya ada yang berkomentar sambil jahil bahwa ular kepala dua itu banyak berkeliaran di kantor-kantor perusahaan atau pemerintah.
"Yang Kayak Gini Banyak di kantor," tulis netizen.
Dikutip dari Tribunjabar.id, menurut ahli toksikologi ular, dr Tri Maharani menuturkan, ular itu mempunyai kelainan anatomi seperti ekornya putus.
Dimana, kelaianan anatomi itu bisa terjadi lantaran proses embrionya ketika di dalam telur mengalami kecacatan. Sehingga bentuk anatominya tidak sempurna pada normalnya.
Baca Juga: Pemda Konawe Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Aman
Bukan hanya itu saja, kelainan anatomi itu bisa terjadi ketika ular itu mengalami cedera saat masih bayi.
Lebih lanjut, Tri menjelaskan bahwa penyebab utama ular memasuki pemukiman warga karena adanya makanan.
"Brain (otak)-nya reptil adalah food," kata Tri saat dihubungi, Rabu (5/6/2024). Makanan ular tersebut bisa berupa seperti tikus, katak, serta unggas seperti ayam dan burung.
Lingkungan yang lembap atau basah menjadikannya tempat yang cocok bagi ular untuk bersarang.
Oleh sebab itu, Tri mengimbau masyarakat untuk secara rutin mengecek lingkungan sekitar agar tidak ada ular besarang di tempat tinggal dan merugikan pemiliki rumah atau ternak.
"Bersihkan secara berkala sehingga tidak ada makanan ular yaitu tikus, katak, atau ular (berukuran lebih) kecil-kecil lain," jelas Tri. (C)
Penulis: Merdiyanto
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS