Waspada Penyebaran COVID-19 Pasca Lebaran, Presiden Kumpulkan Kepala Daerah

Sumarlin

Reporter

Rabu, 19 Mei 2021  /  11:20 am

Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato pada lebih dari 500 kepala daerah di Indonesia secara daring. Foto: Sumarlin/Telisik

JAKARTA, TELISIK.ID - Presiden RI Joko Widodo bersama wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin mengumpulkan para kepala daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) semua daerah di Indonesia, Senin (17/5/2021).

Dalam pertemuan itu presiden mengingatkan para kepala daerah untuk waspada dan berhati-hati terhadap potensi munculnya jumlah kasus baru penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Apalagi data warga yang mudik lebaran 1442 Hijriah sejak tanggal 6-17 Mei tercatat sekira 1,5 juta orang atau 1,1 persen. Jumlah ini jauh berkurang sebelum adanya sosialisasi larangan mudik dan penyekatan perbatasan, sebesar 7 persen atau sekira 19 juta pemudik.

"Kita berharap, meskipun saya melihat kemarin di tempat wisata juga ramai, mudik tadi saya sampaikan 1,5 juta kita berharap kasus aktifnya tidak, kita tidak ingin sebesar pada tahun-tahun yang lalu, karena apa? Sudah terjadi penurunan kasus aktif dari puncak kasus aktif yaitu diawal Februari, di 5 Februari puncaknya di situ, kasus aktif ada 176 ribu, tapi sekarang kasus aktif sudah turun menjadi 90.800 turun 48 persen, ini yang harus terus kita tekan agar semakin turun," ungkap presiden, saat memberikan pengarahan pada para kepala daerah se Indonesia, Senin (17/5/2021), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Penyebaran COVID-19 gelombang kedua dan ketiga yang terjadi di negara tetangga Indonesia, seperti Malaysia dan Singapura juga menjadi perhatian presiden.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Resmi Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZaneca Batch CTMVA547

Apalagi lanjut presiden, di 15 provinsi terlihat trend peningkatan kasus COVID-19. Di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Jambi, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku dan Nusa Tenggara Barat.

Presiden juga mengingatkan daerah yang persentase keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit di atas 50 persen untuk berhati-hati, dan harus berupaya menurunkan angka itu sebab angka nasional sudah berada di angka 29 persen.

"Target kita harus di bawah 50 persen. Ada yang masih di atas 50 karena BOR nasional kita di posisi yang baik, yaitu 29 persen, tapi ada beberapa provinsi yang di atas 29 persen, ada yang masih di atas 50 persen, ini tolong semua gubernur, bupati, wali kota, tahu angka-angka ini. Tiga provinsi hati-hati, Sumut BOR-nya 58 persen, Kepri BOR-nya 53 persen, Riau BOR-nya 52 persen," ungkap presiden.

Pada kesempatan itu, presiden meminta para kepala daerah yang masih berada pada zona merah dan oranye untuk menutup tempat wisata, sedangkan yang berwarna kuning dan hijau boleh membuka objek wisata namun Satgas harus berada di lokasi itu untuk memastikan penerapan protokol kesehatan.

Sedangkan dari sisi ekonomi, presiden menargetkan peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen di tahun 2021. Target ini ditetapkan, melihat 10 daerah menunjukkan trend pertumbuhan positif.

Baca juga: Kunker ke Riau dan Kepri, Ini Agenda Presiden Jokowi

"Masuk 2021 di kuartal pertama berarti Januari, Februari, Maret, sudah ada perbaikan tapi kita masih di angka minus 0,74," ungkap presiden.

"Target kita kuartal kedua kurang lebih harus di atas tujuh persen, tapi indikasi ke arah sana ada, tergantung kerja keras kita bersama," tegas presiden.

Indikator lain pergerakan ekonomi lanjut presiden, juga terlihat pada peredaran uang kartal selama lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah sebanyak Rp 154,5 triliun, atau terjadi peningkatan sebesar 41,5 persen dibanding tahun 2020.

Dari 10 daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif di kuartal pertama tahun 2021, Provinsi Papua berada pada peringkat pertama dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 14,28 persen, Bangka Belitung, 13,45 persen, Sulawesi Tengah sebesar 6,26 persen, Jogjakarta sebesar 6,14 persen dan Sulawesi Tenggara sebesar 0,06 persen.

Presiden berharap semua provinsi terus bekerja, sehingga kuartal kedua tahun 2021, terjadi pertumbuhan ekonomi positif di semua provinsi. (B)

Reporter: Sumarlin

Editor: Haerani Hambali

TOPICS