14 Amalan yang Mengundang Hadirnya Cinta Allah

Haidir Muhari, telisik indonesia

Sabtu, 29 Mei 2021

0 dilihat

Amalan ibadah bisa mengundang kecintaan Allah. Foto: Repro Google.com

TERNATE, TELISIK.ID - Kebahagiaan dan kesuksesan tertinggi seorang hamba adalah bisa gapai cinta Allah.

Cinta dalam perspektif makhluk adalah perasaan sayang dan memunculkan nikmat bagi yang merasakannya. Begitu juga cinta kepada Tuhan.

Cinta hamba kepada Tuhannya adalah nikmat yang tak terduga. Hal itu akan semakin dirasakan dengan saat hamba semakin dekat dengan Tuhannya.

Kedekatan itu bisa dibina melalui ketaatan atas perintah-perintah Allah, menjauhi segala larangan-nya tangannya, serta melakukan apa-apa yang dibolehkannya. Cinta hamba kepada Tuhan dilihat dari ibadah yang dilakukannya.

Beda hal dengan cinta Allah kepada makhluk-Nya. Dilansir dari Hijrahdulu.com, bentuk cinta Allah kepada hamba-Nya adalah petunjuk untuk meningkatkan ibadah, mengabulkan doa, serta tidak membiarkan hamba-Nya terjerumus dalam dosa dan melanggar syariat.

Baca Juga: Fikih Seputar Salat Dhuha

Cinta Allah dapat diraih seorang hamba. Salah satunya adalah melalui amalan-amalan yang bisa dilakukan hamba. Beberapa amalan itu seperti dilansir dari Republika.co.id, sebagai berikut:

1. Mentadaburi Alquran dengan memahami dan meresapi maknanya

2. Beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya dan berbuat baik kepada hamba-hamba Allah. Hal ini seperti termaktub dalam surat Ali Imran ayat 134 berfirman, "Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik."

3. Bertakwa kepada Allah. Dalam surat at-Taubah ayat 7 Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang bertakwa."

4. Senantiasa menyucikan diri lahir dan batin. Ini seperti tertera dalam surat at-Taubah ayat 108 Allah SWT berfirman, "Dan Allah mencintai orang-orang yang bersih mensucikan diri."

5. Mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah-ibadah, di samping ibadah wajib. Hal ini seperti dikabarkan dalam hadis qudsi yang artinya:

“Sesungguhnya Allah berfirman: Siapa saja yang memusuhi waliKu, maka sungguh Aku telah mengumumkan perang kepadanya. Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih Aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya.” (HR. Al-Bukhari nomor 6502)

6. Berzikir dalam setiap keadaan di manapun kau berada. Zikir itu bisa dilakukan dengan lidah, hati, dan perbuatan.

7. Mengutamakan apa yang dicintai oleh Allah daripada apa yang kita cintai saat kita hawa nafsu mendominasi.

Baca Juga: Wanita yang Tak Mencium Harumnya Surga

8. Menelaah nama-nama Allah, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan, dan menyaksikan-Nya dan terus berada di taman makrifat (pengenalan) serta prinsip-prinsip-Nya.

9. Menyaksikan kebajikan dan kebaikan Allah serta nikmat-nikmat-nya lahir maupun batin.

10. Merendahkan hati di depan-Nya, bersimpuh pada-Nya, menghadirkan kesadaran butuh kepada-Nya, menampakan kelemahan, dan kebutuhan kepada rahmat, kasih sayang dan kelembutan Allah SWT.

11. Menemani orang-orang yang membaca al-Quran dan yang sering berzikir kepada Allah.

12. Berperang di jalan Allah berfirman dalam surat As Saf ayat 4 yang artinya, "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."

13. Mengikuti nabi. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31, "Katakanlah Muhammad Jika kamu mencintai Allah Ikutilah aku, maka Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu."

14. Sabar. Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 146, "Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar." (C)

Reporter: Haidir Muhari

Editor: Fitrah Nugraha