7 Tanda Perempuan Bermental Kuat

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia

Minggu, 28 Agustus 2022

0 dilihat

Menjadi diri sendiri merupakan salah satu tanda perempuan bermental kuat. Menjadi diri sendiri kita tak akan mudah merasa tertekan saat ada yang memojokkan. Foto: Repro fimela.com

KENDARI, TELISIK.ID - Menghadapi kerasnya kehidupan terkadang tak sedikit membuat kita stres dan tertekan. Namun seiring berjalannya waktu, keadaan itu dapat kita lalui dengan baik.

Terkadang kita sendiri tak menyadari adanya kekuatan besar yang menjadikan kita sebagai perempuan bermental kuat. Berikut ini beberapa tanda kamu seorang perempuan yang bermental kuat, seperti dilansir dari fimela.com dan pikiranrakyat.com, yaitu:

1. Tidak menyalahkan keadaan

Mudah sekali bagi kita untuk menyalahkan keadaan saat sedang ditimpa masalah. Sangatlah mudah mencari kambing hitam atas kesulitan yang tengah kita hadapi. 

Akan tetapi, begitu kita berani menghadapi masalah yang ada dan tak menyalahkan keadaan, ini jadi bukti kalau kita punya mental yang kuat di dalam diri kita. 

2. Fokus dengan perjuangan hidup yang lebih baik

Kamu tidak merasa iri atau cemburu dengan pencapaian orang lain. Bahkan kamu ikut bahagia menyambut kebahagiaan orang lain. Bagimu, fokus dengan perjalanan dan perjuangan hidup sendiri lebih baik daripada menghabiskan banyak waktu terobsesi dengan standar hidup orang lain. Kamu menyadari bahwa kamu punya pergumulan hidup sendiri yang perlu kamu hadapi dan atasi, dan ini membentuk mentalmu jadi lebih tangguh dari waktu ke waktu.

3. Tidak menuntut orang lain berubah demi dirimu

Baca Juga: Ini 7 Tips Lulus Kuliah Lancar dan Tepat Waktu

Menuntut orang lain untuk berubah itu malah hanya akan menyiksa diri kita sendiri. Hanya menunggu orang lain berubah cuma akan menguras waktu dan energi kita. Mending kita menyibukkan diri melakukan hal-hal yang kita sukai agar pengalaman kita makin kaya. Kita tak bisa selalu mengatur atau mengurus sikap orang lain sebab kita bukanlah pusat semesta.

4. Berani menghadapi perubahan

Orang-orang bermental kuat menghabiskan banyak waktu dalam hidupnya beradaptasi pada setiap perubahan. Beradaptasi pada realitas-realitas baru bisa membuat tubuh dan pikiran sehat. 

Sementara kalau hanya bertahan dalam zona nyaman, bisa membuat kita terjebak di jalan buntu. Bila kita selalu siap dan sanggup menghadapi perubahan dalam hidup, itu jadi tanda bahwa kita punya mental yang kuat. 

5. Tidak mengutuk masa lalu

Kesalahan yang terjadi di masa lalu, kita ambil pelajarannya. Hal-hal buruk yang terjadi di  di masa lalu, bisa diambil hikmahnya. Meski hal ini mungkin tidak mudah, tapi kita tak perlu sampai mengutuk masa lalu. Justru karena bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kesalahan masa lalu, kita bisa jadi pribadi yang lebih kuat pada masa sekarang. 

6. Bisa berdamai dengan ketidaksempurnaan

Kamu menyadari dirimu punya kekurangan atau kelemahan. Untuk bisa lebih bahagia, kita perlu menerima kekurangan diri yang ada. Bukan berarti kita menjadi orang yang pesimis.

Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Bisa Turunkan IQ, Nomor 3 Tak Terduga

Hanya saja agar kita menyadari bahwa selalu ada ruang untuk meningkatkan kualitas diri sebab kita perlu senantias bertumbuh dari waktu ke waktu. Saat kita berdamai dengan ketidaksempurnaan, kita bisa termotivasi untuk memaksimalkan kelebihan kita dan membuat mental kita jadi makin kuat jalani hidup.

7. Berani menjadi diri sendiri

Menjadi diri endiri bisa membuat kita menemukan kenyamanan. Serta ada kekuatan baru yang bisa membuat kita tampil percaya diri di mana pun kita berada. Mengutip buku The Comfort Book, hal paling sulit itu adalah menjadi diri sendiri. Dijelaskan lebih lanjut bahwa kita semua begitu terbebani sehingga kita tidak selalu bisa melihat kenyataan siapakah diri kita. Saat kita sudah berani menjadi diri sendiri, kita tidak akan mudah merasa tertekan saat ada yang memojokkan kita dengan pandangan meremehkan.

Tiap perempuan pasti memiliki mental yang kuat dalam menjalani kehidupannya sendiri. Tetap semangat dan jadilah yang terbaik versi dirimu sendiri. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin