Diduga Stres, Buruh Harian Tewas Bunuh Diri
Rezki Mas'ud, telisik indonesia
Kamis, 05 November 2020
0 dilihat
Keluarga almarhum Harianto, seorang buruh harian, memeluk jenazah setelah dievakuasi. Foto: Rezki Mas'ud/Telisik
" Korban ditemukan melakukan gantung diri oleh keluarganya dengan menggunakan tali nilon berwarna biru yang diikatkan ke leher. "
MAKASSAR, TELISIK.ID - Seorang buruh harian Haryanto (47) nekat bunuh diri di balok rumahnya di Inspeksi Pam Ulu Balang, Kota Makassar, Kamis (5/11/2020) siang.
Ia diduga melakukan aksinya karena depresi berat dan menderita sakit yang tak kunjung sembuh.
Kasi Humas Polsek manggala, Bripka Hj Marliah mengatakan, dari keterangan keluarga korban, saat itu keluarga menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dan terbujur kaku di balok rumah sekira pukul 12.30 Wita.
Keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Manggala. Mendapatkan laporan tersebut polisi langsung menuju lokasi kejadian, dan memintai keterangan sejumlah saksi-saksi khususnya keluarga korban.
"Korban ditemukan melakukan gantung diri oleh keluarganya dengan menggunakan tali nilon berwarna biru yang diikatkan ke leher," ucapnya.
Baca juga: Rumah Kabid Trantib Pol PP di Muna Diteror
Menurut saksi Aryanti (44) istri korban, ketika dirinya pulang dari rumah tetangganya dan masih melihat korban sedang duduk di ruang tengah sambil merokok dan bermain HP. Kemudian korban mengeluh sakit kepalanya dan meminta kepada saksi untuk dicarikan obat.
Saksi memberikan dia obat merk paramex dan kembali meminta izin ke rumah tetangganya. Sekitar 15 menit saksi kembali kerumahnya berniat buang air kecil dan melihat korban sudah tergantung dengan seutas tali nilon berwarna biru yang diikat di balok penyangga rumah.
Saksi lalu berteriak memanggil warga, termasuk teman korban yang bersampingan rumah. Saksi dan warga langsung memotong tali nilon yang melilit dilehernya dan meletakan diruang tamu, tapi nyawa korban tidak bisa tertolong lagi.
Anggota melakukan olah TKP bersama Tim DVI Dokpol dan membawa korban ke rumah sakit Bhayangkara untuk pemerikasaan lebih lanjut. (B)
Reporter: Rezki Mas'ud
Editor: Fitrah Nugraha
.jpg)
