Ditarget Rampung September, BLT Dana Desa Tak Boleh Dipotong
Hamka Dwi Sultra, telisik indonesia
Selasa, 18 Agustus 2020
0 dilihat
Camat Ranomeeto, Ambolaa, S.Sos. M.Si. Foto: Hamka Dwi Sultra/Telisik
" Penyaluran BLT Dana Desa di Kecamatan Ranomeeto akan rampung bulan September. "
KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Pemerintah Kecamatan Ranomeeto, Konawe Selatan (Konsel) targetkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa rampung pada September mendatang.
Hal itu diungkapkan oleh Camat Ranomeeto, Ambolaa, S.Sos., M.Si, Selasa (18/8/2020). Dia mewanti-wanti para Kepala Desa agar mengikuti peraturan yang ada dan tidak melakukan pemotongan BLT.
"Penyaluran BLT Dana Desa di Kecamatan Ranomeeto akan rampung bulan September," kata Ambolaa.
Ambolaa menjelaskan, untuk penerima BLT pada tahap pertama di 11 desa yang ada di Kecamatan Ranomeeto sebanyak 1.239 Kepala Keluarga.
"Untuk tahap pertama BLT Rp 600.000 diterima 1.239 KK dan tahap kedua Rp 300.000 terjadi penambahan jumlah penerima sebanyak kurang lebih 200 KK," jelasnya.
Baca juga: Ediarto, Mantan Wakil Bupati Wakatobi Meninggal Dunia
Dari data tersebut, Ambolaa mengaku, desa penerima terbesar tahap pertama bulan April hingga Juni yakni Desa Ambaipua sebanyak 178 penerima disusul Desa Amoito sebanyak 159 penerima dan ketiga 134 Desa Amoito Siama.
"Kita pastikan bahwa penerima BLT di Kecamatan Ranomeeto sudah tepat sasaran, jikalau pun masih terdapat ada warga yang belum menerima namun memenuhi syarat maka silahkan laporkan kepada kami untuk diverifikasi dan ditindaklanjuti karena penerima BLT ini ada tahapan verifikasi dulu," tegasnya.
Sementara itu, untuk syarat penerima BLT adalah keluarga miskin yang bukan termasuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH), tidak memperoleh Kartu Sembako, tidak menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Kartu Prakerja.
"Untuk penerima bantuan kita di Kecamatan Ranomeeto terdiri empat bagian, untuk BPNT sebanyak 402 KK, PKH 348 penerima, BST 687 penerima dan BLT Dana Desa sebanyak 1.239 penerima pada tahap pertama," paparnya.
Reporter: Hamka Dwi Sultra
Editor: Haerani Hambali
