Gua Lahumbe, Kolam Permandian Lengkap dengan Palung
Mutarfin, telisik indonesia
Kamis, 28 April 2022
0 dilihat
Kolam Gua Lahumbe di Kabupaten Buton Tengah. Foto: Mutarfin/Telisik
" Gua ini sangat kecil tapi ternyata di bawah terdapat terowongan yang tembus di laut "
BUTON TENGAH, TELISIK.ID - Buton Tengah dengan jargon Negeri 1000 Gua menawarkan keindahan wisata alam, baik gua kering maupun gua berair. Salah satunya adalah Gua Lahumbe yang terletak di Desa Wadiabero, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah.
Anggota DPR RI, Hugua, yang pernah mengunjungi Gua Bidadari Lahumbe, dalam video yang di-upload-nya di media sosial mengatakan bahwa betul Buton Tengah adalah Negeri 1000 Gua.
"Tempat wisata ini sangat dekat dengan kampung, tidak cukup 10 menit berjalan kaki dari kampung menuju permandian ini," ungkapnya.
Ia menyatakan bahwa gua ini sangat kecil tapi ternyata di bawah terdapat terowongan yang tembus di laut.
"Dan saudara penggila gua, penggila wisata terowongan dalam air, ternyata surganya ada di Buton Tengah," ujarnya lagi.
Baca Juga: Pulau Indo, Destinasi Wisata Mubar yang Mirip Bali
Kepala Urusan Desa Wadiabero, Railu menjelaskan, dulu pada tahun 1990-an banyak ikan baronang, ikan kakap merah termasuk ikan duyung, kurang lebih ada 10 jenis ikan yang hidup di sini karena permandian ini terhubung dengan air laut, kurang lebih 300 meter.
"Biasa juga kalau wisatawan menyelam di sini tembusnya ke gua sebelah, di tengah kampung," paparnya.
Baca Juga: Keindahan Wisata Underground Gua Bidadari Buton Tengah Serta Cerita Rakyat di Dalamnya
Pengunjung lainnya, Salahudin mengatakan, permandian gua ini airnya cukup dingin dan dihiasi dengan batu yang cukup indah.
"Hanya saja kita tidak berani menyelam. Terlalu dalam karena tidak jauh dari mulut gua terdapat palung yang langsung tembus ke gua-gua lainya," ungkapnya, Kamis (28/4/2022).
Untuk diketahui, berdasarkan penelusuran Telisik.id yang langsung ke lokasi, permandian ini masih sangat alami. Lokasinya tidak berjauhan dengan Gua Bidadari dan pengunjung yang masuk belum dikenakan biaya retribusi (A)
Reporter: Mutarfin
Editor: Haerani Hambali
