Hartini Dominasi Perolehan Suara DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Dapil 5

Sigit Purnomo, telisik indonesia

Sabtu, 17 Februari 2024

0 dilihat

Hartini (tengah baju putih) unggul jauh dalam perolehan suara DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Dapil 5. Foto: Ist.

KOLAKA TIMUR, TELISIK.ID - Update hasil hitung suara calon anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Dapil 5 pada pemilu 2024, Hartini dari Partai NasDem unggul dengan 11.999 suara.

Update ini berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh KPU yang dapat diakses melalui, https://pemilu2024.kpu.go.id, pada Sabtu (17/2/2024), pukul 8.00 Wita.

Perolehan suara terbanyak di posisi kedua ada Muh. Tyas Zulfikar dari PDIP dengan 5.675 suara, ketiga Hatija dari Partai Demokrat dengan 4.980, disusul pada posisi keempat ada Deni Germanto dari PDIP dengan 4.201 suara.

Sementara di posisi kelima dan keenam diisi Andi Muhammad Saenuddin dari Partai Golkar dengan 4.188  suara dan Abd Asis dari Partai Gerindra dengan 3.997.

Untuk posisi ketujuh diisi oleh Parmin Dasir dari Partai PAN dengan 3.913 suara, kedelapan ada Slamet Riyadi dari PBB dengan 3.854, dan terakhir ada Syahrul Beddu dari partai NasDem dengan 3.813 suara.

Baca Juga: PDIP di Dapil II Muna Barat Diperkirakan Capai III Kursi, Ini Data Quick Countnya

Diketahui ada 9 kursi DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara yang diperebutkan di Dapil 5 dengan wilayah Kolaka, Kolaka Utara, dan Kolaka Timur.

Data ini berdasarkan Data KPU RI di-update pukul 8.00 Wita pada 932 TPS dari 1.525 TPS Dapil 5 atau 61,11 persen suara yang masuk dalam rekapan data penyelenggara.

Persentase suara dari masing-masing caleg DPR Provinsi Sulawesi Tenggara Dapil 5 masih berpeluang mengalami perubahan karena proses rekapitulasi data masih terus berlanjut.

Baca Juga: Puluhan Incumbent Tersingkir, Banyak Wajah Baru Dipastikan Isi Kursi DPRD Muna

Sementara itu, Koordinator Divisi Teknis KPU Kolaka Timur, Anhar menjelaskan, pihaknya bakal secepatnya merampungkan hasil pemungutan suara di Kabupaten Kolaka Timur.

Anhar menambahkan, terkait data, bisa jadi ada perubahan jika ada kekeliruan penulisan, penjumlahan dan apabila terjadi kesalahan pembacaan hasil foto sirekap mobile yang dikonversi dari gambar ke angka-angka itu dibetulkan di rekap kecamatan dan kabupaten.

"Jadi masih ada mekanisme rekap berjenjang, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, pusat," jelasnya. (B)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Haerani Hambali

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS