Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
" Identitas bos yang mengajak karyawati Cikarang staycation agar diperpanjang kontraknya terungkap "
JAKARTA, TELISIK.ID - Identitas bos yang mengajak karyawati Cikarang staycation agar diperpanjang kontraknya terungkap.
Hal itu diungkap oleh salah satu akun Twitter. Akun Twitter bernama Opposite mengungkap fakta tentang identitas sosok bos tersebut.
"Hadeh tebak-tebak buah manggis. Si Manajer Sangean namanya, Barkah," ujar akun Twitter tersebut.
Baca Juga: Nasi Goreng Masuk Nominasi Makanan Terenak di Dunia
Tak hanya itu, akun Twitter tersebut juga mengungkap nama perusahaan tempat karyawati itu bekerja.
"Kasus staycation atas nama AD itu bukan terjadi di PT Epson ataupun PT Mikuni. Kasus AD itu terjadi di PT Ikeda," lanjutnya dilansir dari Tvonennews.com.
Ia juga menyebut bahwa kontrak AD akan habis pada 13 Mei 2023, Ia lalu dihubungi oleh manager agar memperpanjang kontrak dengan syarat mau diajak bertemu.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendapati kabar adanya perusahaan di Cikarang, Kabupaten Bekasi yang membuat syarat staycation bagi karyawannya demi perpanjangan kontrak kerja.
Ridwan Kamil mengatakan, syarat yang nyeleneh tersebut seharusnya tidak dilakukan sebuah perusahaan. Bahkan, dia menyebut kasus itu sudah masuk pada ranah kriminalisasi.
"Komen pertama itu tidak boleh terjadi karena itu adalah kriminalitas. Jadi menggunakan pelecehan seksual untuk syarat kenaikan atau perpanjangan kontrak. Itu saya kutuk habis, tidak boleh terjadi," kata Kang Emil, sapaannya akrabnya dilansir dari Okezone.com.
Dia menegaskan, sudah menugaskan Disnakertrans Jabar untuk melakukan penelusuran lebih lanjut terkait kasus ini. Apabila benar ada kaitan dengan tindakan kriminalitas, maka harus dilaporkan pada pihak kepolisian.
Baca Juga: Orang Tua Cat Kuburan Anaknya Warna Pink dengan Nisan Hello Kitty: Bahagia di Surga Ya Nak
"Apakah itu oknum, itu sifatnya hal baru yang mewabah, itu harus kita hentikan. Maka, Disnakertrans Jawa Barat sudah melakukan penelitian, investigasi dan kalau sudah masuk ke ranah kriminal, kita laporkan ke kepolisian untuk melakukan tindakan," jelasnya.
Orang nomor satu di Jawa Barat ini kembali menegaskan, peristiwa ini menjadi atensi besar untuk diungkap secara tuntas agar menjadi pembelajaran untuk perusahaan lainnya. Namun, dia mengaku belum menerima laporan terkait jumlah perusahaan yang menerapkan syarat nyeleneh itu.
"Dan titip, ini tidak boleh terulang lagi karena indikasinya tidak hanya d satu perusahaan," tegas Ridwan Kamil. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
