Jangan Tahan Kencing, Ini 5 Dampak Buruk Bagi Kesehatan

Nurdian Pratiwi, telisik indonesia

Senin, 12 September 2022

0 dilihat

Menahan kencing boleh saja dilakukan. Namun jika terlalu sering maka dapat menimbulkan risiko buruk bagi tubuh. Foto: Repro Suara.com

KENDARI, TELISIK.ID - Buang air kecil (kencing) adalah hal alami yang dilakukan oleh setiap orang. Hal itu penting dalam sistem urologi karena tubuh perlu mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari tubuh.

Namun, tidak sedikit orang yang punya kebiasaan buruk menahan buang air kecil karena alasan tertentu.

Mengutip dari Hellosehat.com, normalnya, orang dewasa dapat menahan sekitar 450 ml urine dalam kandung kemih. Sementara itu, anak-anak di bawah usia 2 tahun dapat menyimpan hingga 113 ml. Artinya, semakin dewasa, semakin tinggi kemampuannya menampung kencing.

Menurut Nazia Bandukwala, D.O, ahli urologi dari Piedmont, ia merekomendasikan untuk buang air kecil setiap tiga jam. Kebiasaan ini perlu dilakukan, terlepas apakah Anda ingin kencing atau tidak.

Baca Juga: Waspada, 6 Penyakit Ini Tersembunyi di Balik Perut Buncit

Anda mungkin dapat menahan kencing untuk beberapa saat, terutama ketika sedang dalam perjalanan. Namun, bukan berarti hal tersebut bisa dilakukan sesering mungkin.

Tidak langsung buang air kecil justru bisa menimbulkan berbagai penyakit dan masalah kesehatan yang mengganggu.

Pada saat Anda memutuskan untuk menahan kencing karena sibuk atau tidak ada toilet terdekat, otot sfingter di kandung kemih akan tertutup rapat. Hal ini dilakukan agar urine tidak bocor lewat uretra Anda.

Anda mungkin dapat menampung urine yang perlu dikeluarkan beberapa saat. Namun, terbiasa menunda buang air kecil dalam waktu yang lama bisa menyebabkan sejumlah masalah bahkan sampai menimbulkan gejala penyakit urologi.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah dampak berbahaya bagi kalian yang suka menahan kencing:

1. Batu Ginjal

Batu ginjal merupakan endapan mineral yang bebentuk batu kecil dan terletak pada ginjal kita. Batu ginjal umumnya dapat dikeluarkan melalui salurah kemih tanpa rasa sakit karena ukurannya yang sangat kecil.

Namun, menahan pipis terlalu sering dan cukup lama dapat menyebabkan endapan mineral semakin besar dan menimbulkan rasa sakit ketika dikeluarkan.

2. Infeksi Saluran Kemih

Risiko berbahaya berikutnya bagi kalian yang sering menahan pipis adalah berisiko terkena Infeksi Saluran Kemik (ISK).

Infeksi saluran kemih merupakan kondisi terjadinya penumpukan bakteri di sekitar saluran uretra dan bakteri tersebut masuk ke dalam uretra akibat kita menahan pipis terlalu lama.

Bakteri pada urine yang mengendap terlalu lama akan berkembang biak dan menyebabkan infeksi. Selain kebiasaan menahan pipis, infeksi saluran kemih juga disebabkan karena kekurangan cairan yang masuk ke dalam tubuh.

3. Nyeri

Risiko berbahaya berikutnya bagi kalian yang sering menahan pipis adalah dapat menyebabkan nyeri. Menahan pipis terlalu lama secara berkepanjangan dapat menyebabkan rasa nyeri yang sangat menyakitkan pada area punggung, kandung kemih serta ginjal.

Rasa nyeri tersebut umumnya disebabkan karena menahan pipis terlalu lama. Selain nyeri pada kandung kemih dan ginjal, otot-otot panggung juga akan merasakan mati rasa dan kram.

4. Inkontinensia Urine

Risiko berbahaya berikutnya bagi kalian yang sering menahan pipis adalah berisiko terkena Inkontinensia Urine.

Ketika kalian menahan pipis, otot pada kandung kemih akan mengencang untuk menahan aliran urine. Apabila dilakukan terlalu sering, kekuatan otot pada kandung kemih akan melemah.

Baca Juga: 8 Bahan Alami Bisa Atasi Tenggorokan Gatal, Yuk Coba

Hal tersebut dapat melemahkan kandung kemih dan berujung pada kebocoran urine. Segera konsultasikan ke dokter apabila kalian mengalami masalah tersebut.

5. Kandung Kemih Bengkak

Risiko berbahaya lainnya bagi kalian yang sering menahan pipis adalah menyebabkan pembengkakan pada kandung kemih. Kandung kemih merupakan tempat penyimpanan urine sebelum dikeluarkan.

Kelebihan cairan akibat menahan pipis pada kandung kemih dapat menyebabkan pembengkakan serta perkembangan penyakit pada kandung kemih dan kasus terburuknya dapat menyebabkan kandung kemih pecah karena kelebihan cairan. (C)

Penulis: Nurdian Pratiwi

Editor: Haerani Hambali