Kerusuhan di Lasalimu, Bupati Buton Minta Diselesaikan dengan Semangat Pomamaasiaka
Iradat Kurniawan, telisik indonesia
Sabtu, 27 November 2021
0 dilihat
Rumah warga yang dibakar saat kerusuhan di Lasalimu. Foto: Ist.
" Bupati Buton Drs. La Bakry M.Si berharap kerusuhan di Desa Lasalimu diselesaikan dengan mengedepankan budaya Buton "
BUTON, TELISIK.ID - Bupati Buton Drs. La Bakry M.Si berharap kerusuhan di Desa Lasalimu diselesaikan dengan mengedepankan budaya Buton.
Hal itu diungkapkan La Bakry kepada Telisik.id saat dimintai tanggapannya terkait kerusuhan yang menyebabkan dua rumah dan beberapa kendaraan warga dibakar.
"Mari kita dahulukan budaya Buton dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi," kata La Bakry melalui pesan WhatsApp, Jumat malam (26/11/2021).
Dia meminta agar setiap masalah dapat dibicarakan secara damai dengan semangat pomamaasiaka.
"Sehingga kita bisa saling menjaga dan melindungi," imbuhnya.
Baca Juga: Pemda Kolut Diprotes, Pedagang Ikan Kosongkan Pasar dan Berjualan di Tepi Jalan
Kepada masyarakat Desa Lasalimu, Kecamatan Lasalimu Selatan, diminta untuk menahan diri agar tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat luas.
Bupati Buton menambahkan, dirinya telah menerima laporan dari Kapolres bahwa situasi saat ini sudah terkendali dan kondusif.
"Alhamdulillah laporan dari Kapolres sudah terkendali dan kondusif, sudah ada saksi yang diperiksa dan sudah ditetapkan beberapa orang tersangka atas pengrusakan rumah dan beberapa kendaraan milik warga," tuturnya.
Baca Juga: Warga Diimbau Tahan Diri Pasca Kerusuhan di Lasalimu Buton
Pemerintah Kabupaten Buton, kata La Bakry, telah pula mengambil langkah-langkah khusus untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Saya juga sudah perintahkan camat dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan untuk melokalisir masalah. Dan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan tindakan sesuai ketentuan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, kerusuhan yang terjadi di Desa Lasalimu, Kecamatan Lasalimu Selatan, dipicu oleh kasus sengketa lahan untuk pembangunan kantor desa, di mana putusan pengadilan dianggap merugikan salah satu pihak sehingga massa melakukan pembakaran 2 buah rumah dan beberapa kendaraan bermotor. (C)
Reporter: Iradat Kurniawan
Editor: Haerani Hambali
