Layak jadi Wahana PIDI, Kemenkes Turunkan 16 Dokter Internsip di Muna Barat

Putri Wulandari, telisik indonesia

Senin, 05 Juni 2023

0 dilihat

Penyerahan ID card bagi dokter internsip yang akan bertugas di berbagai wilayah Muna Barat. Foto: Putri Wulandari/Telisik

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Kabupaten Muna Barat menjadi sasaran wahana program intership dokter indonesia (PIDI), Kementerian Kesehatan kirim 16 dokter internsip.

Pada tahun 2022 lalu, tim RSUD Muna Barat mengajukan dan divitasi untuk layak menjadi wahana PIDI, setalah dinyatakan layak, maka  Kementerian Kesehatan mengirimkan 16 dokter internsip.

Kabupaten Muna Barat juga bukan termasuk dalam wahana internsip biasa, melainkan masuk dalam penugasan daerah terpencil perbatasan kepulauan (DTPK).

DTPK merupakan klasifikasi penempatan dokter internsip dengan isentif tambahan, sebab sejumlah dokter tersebut masuk dalam penugasan di daerah terpencil.

Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat, Bahri mengatakan, secara geografis Kabupaten Muna Barat sebagai wilayah yang memiliki beberapa wilayah yakni darat dan pulau. Di mana terdapat satu pulau yang memiliki 11 desa.

Baca Juga: Kecamatan Lawa Muna Barat Dapat Jatah Jonder untuk Pertanian

Untuk itu, ia mengatakan agar dokter internsip itu mampu mengenali situasi di wilayah Muna Barat, sebab penempatan dokter intership itu tidak hanya ditempatkan di daratan tetapi ada yang ditempatkan di pulau.

"Harus tahu juga kalau di sini ada tiga wilayah besar, yaitu Tiworo Raya, Kusambi Raya, dan Lawa Raya," kata Bahri, Senin (5/6/2023).

Bahri katakan, saat ini ada Puskesmas yang masih melayani pasien dari pulau yakni  Puskesmas Tondasi saat ini masih melayani pasien dari Pulau Bero, namun nantinya akan dipecah sehingga di Puskesmas Bero akan dibuatkan rawat inap.

Ia juga berpesan untuk mempelajari adat istiadat dan menjunjung tinggi budaya di Kabupaten Muna Barat, sebab di daerah tersebut memiliki kemajemukan suku dan budaya.

Selanjutnya, ia berpesan untuk memperhatikan sarana dan prasarana, karena masih ada beberapa yang belum terpenuhi, maka nantinya dokter internsip dapat melaporkan ke pimpinan, namun saat ini pemerintah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan sarana dan prasarana.

Untuk itu, dokter internsip diharapkan untuk tetap mengingat tugas utama yakni terus memberikan pertolongan dan memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Muna Barat.

Terlebih saat ini Muna Barat telah memprogramkan kesehatan terbuka bagi masyarakat untuk berobat secara gratis, baik di Muna Barat maupun di seluruh Inonesia.

"Jangan dikecewakan masyarakat kita, siapapun yang datang jangan ditolak, mau ada BPJS atau tidak tetap dilayani," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Muna Barat, dr Syahril Fitra mengatakan, dokter yang diturunkan oleh Kementerian Kesehatan ditempakan untuk menjalani internsip selama satu tahun, yakni tiap 6 bulannya berganti (rolling) tempat penempatannya.

"Enambulan di Puskesmas dan 6 bulan di RSUD, dan dokter ini akan didampingi dan dinilai kinerjanya dari pihak RS," ungkapnya.

Pendamping dan stakeholder yang berada di wahana PIDI, berhak mengeluarkan nilai untuk menyatakan layak atau tidak sebagai dokter mandiri atau dalam hasil akhirnya dokter tersebut akan mendapat STR defenitif.

Baca Juga: Beasiswa Prestasi Muna Barat Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuan

Pendamping untuk dokter internsip itu meliputi direktur RSUD, dokter spesialis, kepala ruangan. Ia mengatakan, jika di akhir penilaian nilai yang didapatkan masih kurang nilainya maka akan di prolog atau penambahan masa internsip selama satu sampai tiga bulan.

Hal-hal yang dinilai yaitu etika, cara menyelesaikan kasus, cara menilai kasus, cara berinteraksi, baik sesama dokter, kepala ruangan, pasien.

Untuk itu, di akhir penilaian atau evaluasi akhir nantinya akan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Rumah Sakit, Ketua IDI dan akan dipaparkan hasil selama dokter mengikuti internsip. (B-Adv)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Kardin 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS