Melirik RKB Sekolah Ramah Anak Dibuat Sesuai Selera Murid

Hir Abrianto, telisik indonesia

Selasa, 29 Maret 2022

0 dilihat

Karya murid Kelas VIII SMPN 31 Lantari Jaya dalam ruang belajar. Foto: Hir/Telisik

BOMBANA, TELISIK.ID - SMPN 31 Lantari Jaya, Kabupaten Bombana, terus melakukan pembenahan untuk menjadi sekolah ramah dan layak anak.

Meski baru beberapa bulan setelah deklarasi sekolah ramah anak yang dipilih oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bombana pada tanggal 11 November 2021 lalu, namun wajah sekolah sudah banyak mengalami perubahan.

Seperti yang terlihat, ruang kelas belajar yang dipergunakan setiap harinya dibuat senyaman mungkin untuk murid-murid.

Kata Risniani, Kepala SMPN 31 Lantari Jaya, Ruang Kelas Belajar (RKB) siswa diatur sesuai selera murid. Seperti gambar-gambar di dinding yang bermuatan nilai seni, fasilitas belajar seperi meja dilengkapi taplak meja karya siswa sendiri.

Baca Juga: Ini Syarat Wajib Ujian Sekolah di SMPN 15 Kendari

"Penataan ruang belajar disesuaikan dengan selera murid. Ada karikatur, lukisan, warna hingga meja belajar dibuat sedemikian rupa dengan hiasan karya siswa masing-masing kelas. Jadi kelas satu, dua dan tiga tidak sama," ucap Risniani.

Salah satu guru kelas mata pelajaran Prakrya, Masna Indah Sari saat dikonfirmasi menerangkan bahwa siswa dituntut lebih inovatif.

"Kami ada mata pelajaran Prakarya dengan belajar lebih pada karya tangan. Jadi setelah ditetapkan sebagai sekolah ramah anak, pertama kami lakukan membenahi ruang belajar dengan karya-karya murid," ujar Masna Indah, Selasa (29/3/2022).

Baca Juga: Ini 5 Kampus di Malaysia Jadi Tujuan Kuliah Mahasiswa Indonesia

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Bombana, Siti Sapiah mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mengupayakan seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Bombana harus layak dan ramah anak.

"Semua sekolah harus diupayakan ramah anak karena  dari TK, SD hingga SMA adalah kesempatan membantuk generasi. Kalau tidak berhasil di masa sekolah dasar maka selanjutnya akan sulit berkembang," pungkasnya. (B)

Reporter: Hir Abrianto

Editor: Haerani Hambali