Mobil Listrik Premium Neta Baterai Ngedrop Parah, Jarak 400 Kilometer Tersisa 60 Kilometer

Ahmad Jaelani, telisik indonesia

Selasa, 07 Januari 2025

0 dilihat

Baterai Neta Aya turun drastis, tak seperti awal peluncuran. Foto: Repro Neta

JAKARTA, TELISIK.ID - Mengendarai mobil listrik premium dengan jarak tempuh hingga 400 kilometer tentu memberikan kepuasan tersendiri.

Namun, apa jadinya jika jarak tempuh mobil mendadak anjlok? He, seorang pemilik Neta Aya di Tiongkok, mengalami pengalaman tak terduga ini. Awalnya penuh antusiasme, kini menghadapi kekecewaan berat terkait performa mobil listriknya.

Mengutip suara.com jaringan telisik.id, Selasa (7/1/2025), kisah ini dibagikan oleh He, konsumen Tiongkok membeli Neta Aya. Di Indonesia, mobil ini dikenal sebagai Neta V, kendaraan listrik modern yang menawarkan jarak tempuh mencapai 401 kilometer.

Pada awal penggunaan, semuanya berjalan lancar tanpa kendala berarti. He merasa puas dengan performa mobilnya yang mengesankan.

Namun, situasi berubah drastis ketika musim dingin tiba. Jarak tempuh mobilnya anjlok menjadi hanya 60 kilometer.

Baca Juga: Intip Spesifikasi Premium Innova Reborn 2025: Diklaim Adopsi Fitur CVT Terbaru dan Mesin Ramah Lingkungan

Perasaan frustrasi tentu menyelimuti He, mengingat mobil yang semula andal kini bahkan kesulitan digunakan sehari-hari. Perjalanan kantor-pulang sejauh 42 kilometer menjadi tantangan besar.

Tak ingin berlama-lama menghadapi masalah ini, He membawa mobilnya ke dealer resmi Anji Neta 4S. Hasil diagnosa menunjukkan bahwa baterai mobil mengalami kerusakan parah dan perlu diganti sepenuhnya. Solusi tampaknya sudah terlihat, tetapi ternyata masalah lain muncul.

Dealer menghadapi kesulitan mendapatkan baterai pengganti, yang membuat perbaikan menjadi tertunda. Selama menunggu, performa mobil terus merosot hingga hanya mampu menempuh jarak 40 kilometer.

Baca Juga: Intip Spesifikasi Lengkap Semua Tipe Hyundai Creta N Line 2025, Mulai Mengaspal dengan Harga Segini

Kondisi ini menjadi ironi, mengingat mobil tersebut awalnya dirancang untuk menempuh jarak ratusan kilometer.

Sebagai solusi sementara, dealer menawarkan program "daibuche" atau mobil pengganti. Namun, bagi He, solusi ini tidak cukup memuaskan. Rasa kecewa terhadap performa dan layanan menjadi semakin mendalam. Teknologi modern yang seharusnya memudahkan malah menjadi sumber frustrasi.

Kisah He memberikan pelajaran penting tentang sisi lain teknologi hijau. Di balik janji ramah lingkungan, tersimpan tantangan teknis yang memengaruhi kepercayaan konsumen. Tidak hanya masalah baterai, tetapi layanan purna jual juga menjadi sorotan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS