Muna Barat jadi Daerah Pertama di Sulawesi Tenggara Lakukan Hitung Cepat Metode Gasing

Putri Wulandari, telisik indonesia

Rabu, 14 Juni 2023

0 dilihat

Pelaksanaan literasi numerasi melalui metode gasing yang dihadiri langsung oleh Yohanes Surya. Foto: Putri Wulandari/Telisik

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Kabupaten Muna Barat, menjadi daerah pertama di Sulawesi Tenggara laksanakan literasi numerasi pandai berhitung cepat, melalui metode gasing.

Pelatihan literasi numerasi pandai berhitung itu dilaksanakan selama 15 hari, diikuti oleh siswa SD dan SMP di Muna Barat khususnya wilayah daratan, sehingga pelaksanaan di wilayah pesisir akan dicanangkan.

Ketua Yayasan Teknologi Indonesia Jaya, Yohanes Surya mengatakan, menjadi daerah pertama laksanakan pelatihan literasi numerasi metode gasing, sehingga menjadi percontohan di Sulawesi Tenggara.

"Kemarin Buton dan beberapa daerah sudah mulai menghubungi agar dilakukan di sana," katanya, Rabu (14/6/2023).

Baca Juga: Metode Gasing Diminati Guru dan Siswa di Muna Barat

Yohanes katakan, literasi numerasi pandai cepat berhitung melalui metode gasing sangat baik untuk dilaksanakan, sebab pembelajaran memang harus menyenangkan bukan menegangkan, sehingga minat belajar siswa tumbuh dan terus berkembang.

Untuk itu, ia merasa bangga melihat antusias guru dan siswa dalam mengikuti pelatihan, itu membuktikan kemauan belajar siswa di Muna Barat sangat tinggi.

Sehingga tak menutup kemungkinan, ke depan Muna Barat akan menjadi daerah yang hebat untuk menjadi percontohan di berbagai daerah yang ada di Sulawesi Tenggara.

Hal itu juga, membuat Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat, Bahri terkesima, saat menyaksikan secara langsung siswa dan guru dalam berhitung menjadi cepat dan cermat (pande melentu).

Bahri katakan, pelaksanaan literasi numerasi melalui metode gasing dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan dasar, khususnya bagi peserta didik di Muna Barat.

Hal itu juga untuk menindaklanjuti surat edaran Mendagri Nomor 400.1.7/2097/SJ tahun 2023 percepatan capaian pendidikan numerasi sekolah di daerah.

"Ada enam literasi yang harus diwujudkan yaitu numerasi, baca tulis, sains, digital, finansial, budaya, dan kewarganegaraan," ungkap Bahri.

Salah satunya literasi numerasi, melalui metode gasing itu menjadi salah satu bentuk inovasi dan solusi mendorong pemenuhan hak pendidikan di Muna Barat, serta mampu bersaing secara nasional dan internasional.

Olehnya itu, dalam mewujudkan pemenuhan pendidikan yang berkeadilan, ia meminta para pembimbing kembali meluangkan waktu untuk mengajar di wilayah pesisir dan kepulauan.

Ia menargetkan Juli telah selesai, di mana seluruh guru dan siswa dapat mengikuti pelatihan literasi metode gasing, baik di wilayah daratan maupun pesisir dan kepulauan, sebab saat ini pelatihan itu hanya 64 siswa dan 32 guru yang mengikuti pelatihan tersebut.

Untuk anggaran pelaksanaan literasi numerasi, Bahri katakan, telah menganggarakan di APBD melalui BTT sejumlah Rp 600 juta, baik untuk pelaksanaan di wilayah darat maupun di wilayah pesisir dan kepulauan.

Baca Juga: Penerapan Metode Gasing Tingkatkan Mutu Pendidikan di Muna Barat

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muna Barat, Ahmad Ramadhan mengatakan, tidak adanya siswa dari wilayah pesisir, sebab lokasi pelatihan yang sangat jauh.

"Dua hari siswa dari wilayah pesisir sempat ikut, tetapi selanjutnya tidak sebab kondisi dari pulau ke darat," ungkapnya.

Dalam metode gasing itu, ia mengatakan siswa yang ditunjuk mengikuti pelatihan dengan prestasi menengah ke bawah sangat antusias dan senang dalam belajar.

Artinya tidak ada siswa yang bodoh melainkan belum mendapatkan metode belajar yang tepat. (A)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Kardin

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS