Kepala Badan Kesbangpol Sultra, Parinringi, SE., M.Si. Foto: Ist.
" Pendidikan sangat penting, baik itu pendidikan formal maupun non formal. Dengan adanya pendidikan yang mumpuni, kita dapat memberikan manfaat dan berbagi ilmu kepada banyak orang. "
KENDARI, TELISIK.ID - Bekerja keras dan kepercayaan adalah prinsip hidup Parinringi, SE, M.Si. Prinsip inilah yang menjadikan ia berkarir dari staf biasa menjadi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sultra. Bahkan dirinya pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Konawe periode 2013-2018.
Pria kelahiran Makassar,14 Oktober 1977 ini memulai jenjang pendidikan formalnya di SD Inpres Pannara Makassar, tamat tahun 1990. Kemudian lanjut di SMP Negeri 19 Makassar tahun 1993 dan menyelesaikan sekolah menengah atasnya di SMA Negeri 6 Makassar pada tahun 1996.
Tamat dari seragam putih abu-abu, Parinringi melanjutkan studi strata satu di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar. Begitu tamat S1 dan mendapatkan gelar SE pada 2002, ia kemudian kembali melanjutkan kuliahnya di jenjang S2 Universitas Gaja Mada (UGM) Yogyakarta Jurusan Magister Ekonomi Pembangunan dan selesai pada 2006.
“Pendidikan sangat penting, baik itu pendidikan formal maupun non formal. Dengan adanya pendidikan yang mumpuni, kita dapat memberikan manfaat dan berbagi ilmu kepada banyak orang,” katanya kepada Telisik.id saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (31/8/2020).
Oleh karena itu, Ia melanjutkan, dengan adanya jenjang pendidikan yang cukup tinggi ini pula dapat menjadi tiket dalam rangka menunjang profesi dan pekerjaannya.
Meski demikian, tambah dia, bukan berarti orang yang tidak memiliki jenjang pendidikan yang tinggi tidak bisa sukses. Malah, banyak juga orang yang sukses sebagai pengusaha bahkan konglomerat karena menimba ilmu dari pendidikan non formal seperti mengikuti pelatihan dan bimbingan-bimbingan.
Maka untuk melengkapi pengalamannya, Ia pun banyak mengikuti berbagai kegiatan di kelas ekstrakurikuler. Dimana, saat duduk di bangku SD dan SMP ia aktif mengikuti Pramuka dan saat di SMA ia juga masuk di PMI sekolahnya, termasuk saat masih kuliah ia aktif mengikuti kegiatan kesenian, olahraga dan terlibat dalam Senat Mahasiswa.
Parinringi pernah menjadi Ketua KNPI Kabupaten Konawe periode 2009-2013, Ketua KONI Kabupaten Konawe periode 2014-2018, Ketua Kwarcab Kabupaten Konawe periode 2014-2018, dan organisasi kepemudaan lainnya.
Pada tahun 2003, pria berdarah Bugis ini lulus menjadi ASN di Pemda Kabupaten Konawe sebagai staf biasa. Satu tahun kemudian, dengan kinerjanya yang baik, ia pun dipercaya menduduki jabatan Kepala Sub Bagian Administrasi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Konawe dari tahun 2004-2005. Setelah itu, dari tahun 2009-2011, ia menjadi Kepala Bidang Mineral, Batubara, Panas Bumi dan Air Tanah Dinas Pertambangan Kabupaten Konawe. Ia pun kembali dipercaya menjadi Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kabupaten Konawe, tahun 2011-2013.
Tidak puas dengan kemanfaatannya di panggung birokrasi, ia pun mengadu nasib menjadi Calon Wakil Bupati Kabupaten Konawe berpasangan dengan Kery Saiful Konggoasa sebagai Bupatinya. Ia pun berhasil memenangkan Pilkada dan memimpin roda pemerintahan Kabupaten Konawe untuk periode 2013-2018.
Parinringi, SE., M.Si saat menjabat Wakil Bupati Konawe. Foto: Ist.
“Menjadi wakil bupati ini pada saat saya di posisi Kabag Pembangunan. Dimana, ada tawaran Partai Politik yang mengajak saya untuk bergabung. Saya pun berpasangan dengan Pak Kery. Alhamdulillah, setelah sosialisasi ternyata kami diterima masyarakat Konawe,” ceritanya.
Selama menjadi Wakil Bupati Konawe, ia mengaku banyak meraih prestasi dan mengharumkan nama baik Kabupaten Konawe. Dimana, di masa pemerintahannya, ia bersama Bupati Kery meraih piala Adipura sebanyak 4 kali berturut-turut sejak 2014, termasuk mendapatkan sertifikat Adi Pura dan tropi Adi Pura sejak 2015 sampai 2018.
Parinringi, SE., M.Si mengangkat piala Adi Pura bersama pasangannya Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa. Foto: Ist.
“Ini adalah prestasi yang cukup membanggakan, karena dari sekitar 500-an kabupaten n yang ada di Indonesia, hanya ada 99 kabupaten yang meraih Adi Pura dan Kabupaten Konawe salah satunya,” ujarnya.
Selain itu, di masa pemerintahannya ia juga mampu meraih dan mempertahankan prestasi pengelolaan keuangan yang baik yakni opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Prestasi ini diraihnya sejak pertama menjabat hingga sekarang. Begitu pula di bidang pendidikan serta kesehatan yang di masa pemerintahannya telah membangun Rumah Sakit Umum Daerah Konawe yang kini menjadi salah satu rumah sakit rujukan di Sultra, dan beberapa pengerjaan jalan yang bisa dituntaskan.
“Saya juga sempat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Konawe pada bulan Maret sampai Juni 2018,” tambahnya.
Parinringi, SE., M.Si saat menerima SK Plt. Bupati Konawe oleh Wakil Gubernur Sultra, Saleh Lasata. Foto: Ist.
Namun, lanjut Parinringi, karena regulasi yang menuntut harus memilih antara tetap berada di ASN atau lepas status ASN dan lanjut mencalonkan diri di pemilihan kepala daerah periode selanjutnya, maka setelah mempertimbangkan berbagai hal, Ia pun memilih tetap berkarir sebagai ASN aktif dan tidak melanjutkan mencalonkan diri di periode kedua.
“Jadi pada saat itu saya diperhadapkan pilihan yang cukup berat, karena di sisi lain saya masih ditawari Pak Kery, tapi di sisi lain juga saya ini berangkat dari ASN dan masa karir ASN saya masih ada 18 tahun. Maka saya minta pertimbangan dari orang tua dan tokoh-tokoh, hingga sampai pada kesimpulan bahwa biarlah saya kembali mengabdi sebagai ASN,” jelasnya.
Setelah itu, ia pun dipindahkan ke provinsi dan dipercaya menjadi Sekretaris Badan Kesbangpol dan sekaligus menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kesbangpol Sultra dari 2019-2020 dan didefinitifkan pada 28 Agustus 2020 lalu oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi.
Parinringi juga mengaku bahwa ia tidak ada target tertentu, yang jelas bagaimana ia bisa mengabdikan diri bagi bangsa dan negara, terutama daerah Sultra. Termasuk bagaimana ia juga punya dedikasi yang tinggi dan tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Baginya, ASN pada prinsipnya bahwa dimana pun ditempatkan maka disitulah seorang ASN harus mengabdi.
Parinringi, SE., M.Si (kanan) menerima penghargaan Adi Pura dari Wakil Presiden RI saat itu, Jusuf Kalla (kiri). Foto: Ist.
Olehnya itu, begitu ia ditempatkan di Kesbangpol, pihaknya langsung membuat sebuah program yang bisa disinergikan dengan program gubernur dan wakil gubernur.
“Tugas kami adalah bagaimana bisa menjalankan tugas Kesbangpol, dan menjadi target kita juga saat ini adalah bagaimana Pilkada serentak ini bisa sukses, karena itu instruksi langsung dari Kemendagri, bahwa, Kesbangpol diberi kewenangan untuk melakukan pemantauan, evaluasi dan mentoring pada pelaksanaan Pilkada dan bekerjasama dengan penyelenggaraan pemilu,” jelasnya.
Dari semua pencapaian prestasi dan karirnya ini, Ia mengaku bahwa Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas adalah sosok yang menginspirasi dirinya selama ini. Sebab, mantan Bupati Konawe itu juga memulai karirnya dari bawah dan kini menduduki posisi penting dan tinggi seperti saat ini.
Selain Lukman Abunawas, ayah empat orang anak ini juga terinspirasi dari sosok mantan Presiden RI ke-2, Bapak Soeharto yang juga dikenal sebagai bapak pembangunan di negeri ini, termasuk pengusaha besar, Chairul Tanjung yang dikenal sebagai pekerja keras dalam mencapai semua impiannya.
“Selain tokoh daerah dan nasional, orangtua jugalah yang punya peran penting dan sangat berjasa atas pencapaian saya selama ini,” imbuhnya.
Ia pun juga berharap, di tengah kepemimpinan Gubernur Sultra Ali Mazi dan Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, bisa mengayomi dan memberikan kesejahteraan masyarakat Sultra melalui program-program yang dijalankan selama ini dan ke depan.
“Harapan kita Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur bisa mengayomi dan memberikan kesejahteraan masyarakat. Semoga juga beliau berdua dapat merampungkan mega proyeknya, maka mari kita sama-sama membantu program pemerintah ini,” harapnya. (Adv)
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
.jpg)
.jpg)
