Pelantikan dan Penyerahan SK 100 Persen CPNS Mubar Tertunda
Putri Wulandari, telisik indonesia
Senin, 21 Maret 2022
0 dilihat
Apel gabungan Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat. Foto: Putri Wulandari/Telisik
" Pengambilan sumpah pelantikan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkup pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar) ditunda oleh bupati "
MUNA BARAT, TELISIK.ID - Penyerahan SK 100 persen serta pengambilan sumpah pelantikan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkup pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar) ditunda oleh bupati.
Tertundanya pelantikan serta penyerahan SK 100 persen CPNS Mubar dikarenakan ada beberapa hal yang harus dibenahi, sehingga pelantikan serta penyerahan SK 100 persen CPNS akan dilaksanakan dalam waktu satu hingga dua hari ke depan atau Minggu depan.
Bupati Mubar, Achmad Lamani mengungkapkan, salah satu alasan tertundanya pelantikan serta penyerahan SK 100 persen CPNS, dikarenakan dari 210 peserta CPNS tidak hadir dalam kegiatan tersebut.
"Penyerahan SK dan pelantikan ditunda karena ada beberapa CPNS tidak hadir, semua CPNS harus hadir, jika tidak hadir maka yang bersangkutan akan dilantik tersendiri, dan itu menunjukkan tidak paripurna bersiap jadi PNS," ungkapnya saat apel gabungan, Senin (21/3/2022).
Baca Juga: Warga Butur Demo di Kantor Bupati, Tuntut Pembangunan Tower Jaringan Seluler
Baca Juga: Genjot Kawasan Industri Baru, Dinas PTSP Konawe Optimis Nilai Investasi 2022 Meningkat
Dengan tertundanya penyerahan SK serta pelantikan CPNS, Achmad Lamani mengharapkan agar CPNS maupun PNS nantinya dapat bekerja secara profesional, di mana mampu memberikan pelayanan cepat dan tepat, menjadi pelayan masyarakat yang terpercaya, menghindari KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), serta menghindari kegiatan yang bersifat kontra produktif terhadap pemerintah daerah.
"Kepada ASN agar profesional yang berdasarkan data dan fakta, sesuai tugas pokok, serta harus disiplin juga, karena kita tidak bisa menjadi profesional, anti KKN, dapat memberikan pelayanan tepat dan cepat kalau tidak disiplin," ucap Bupati Muna Barat. (C)
Reporter: Putri Wulandari
Editor: Kardin
