Pulau Hoga, Sepotong Keindahan Alam di Wakatobi
Mohamad Lukman Saputra, telisik indonesia
Selasa, 15 September 2020
0 dilihat
Pulau Hoga. Foto: Ist.
" Wisatawan yang ke Pulau Hoga itu ada wisatawan domestik dan ada pula wisatawan mancanegara. "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Taman Nasional Wakatobi merupakan tujuan liburan yang terkenal dan favorit di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Di antara keistimewaannya adalah karena di Wakatobi memiliki berbagai keindahan alam yang luar biasa, mulai dari keindahan bawah lautnya sampai dengan gugusan pulau-pulau kecilnya.
Salah satu pulau kecil yang terkenal akan keindahan bawah laut dan pantainya ialah Pulau Hoga.
Di pulau ini, pengunjung akan mendapatkan suasana tenang, jauh dari keramaian dengan perpaduan jajaran pohon kelapa dan cemara serta hamparan pasir putih yang menyelimuti pantainya.
Tidak kalah menarik dari tempat ini ialah para wisatawan juga bisa berenang menikmati air laut yang berwarna biru dan jernih serta terumbu karang yang dihuni oleh berbagai spesies ikan.
Menurut Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi, Siswandi mengatakan, ada banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau Hoga setiap tahunya, mulai dari wisatawan lokal maupun asing.
Baca juga: Pesona Indah Tebing Ampombero di Wakatobi
"Wisatawan yang ke Pulau Hoga itu ada wisatawan domestik dan ada pula wisatawan mancanegara," tuturnya, Selasa (15/9/2020).
Siswandi juga menambahkan, para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Hoga selain untuk menikmati keindahannya ada juga untuk kepentingan penelitian.
"Wisatawan itu sebagian besar adalah mahasiswa dari Eropa yang berkunjung untuk kepentingan penelitian," lanjutnya.
Untuk perjalanan ke tempat itu, dari Bandara Matahora Wakatobi para wisatawan menuju ke Dermaga Kaledupa bisa dengan menyewa mobil. Setelah sampai di dermaga, wisatawan akan menaiki kapal yang mengantar ke Pulau Hoga.
Semakin banyak wisatawan yang menaiki kapal tersebut maka akan semakin murah tarifnya. Perjalanan dari Dermaga Kaledupa ke kawasan Pulau Hoga sekitar 2,5 jam dengan kondisi laut yang tenang dan damai.
Reporter: Mohamad Lukman Saputra
Editor: Kardin
