Putra Muna Barat Terpilih Duta Pariwisata Kebudayaan 2022 Tingkat Nasional

Putri Wulandari, telisik indonesia

Selasa, 13 Desember 2022

0 dilihat

Pasangan Duta Pariwisata Sulawesi Tenggara, Noer Khalik Silondae dan Dewi Safitri saat mengikuti pemilihan Duta Pariwisata Indonesia 2022 tingkat nasional. Foto: Ist.

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara di ajang pemilihan Duta Pariwisata Indonesia (DPI) 2022, Noer Khalik Silondae (17) berhasil menjadi pemenang kategori kebudayaan.

Siswa SMAN 1 Tikep Muna Barat ini mengatakan, awalnya ia menolak mengikuti ajang ini karena tidak percaya diri.  

"Namun berkat ibu saya yang terus mendorong untuk bisa tampil di pemilihan Duta Pariwisata tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara, akhirnya saya ikut," ungkapnya, Selasa (13/12/2022).

Pelajar kelahiran Desa Wakoila itu mengaku awalnya tak menyangka akan terpilih sebagai Duta Pariwisata Indonesia kategori kebudayaan, mengingat saingannya berjumlah 62 peserta yang berasal dari 32 provinsi se-Indonesia.

Baca Juga: Delapan Aplikasi Online Siap Berjalan di Muna Barat

Malam final pemilihan DPI 2022 digelar pada Sabtu (10/12/2022) malam di Ballroom Hotel Bumi Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

Dewan juri tertarik akan budaya Sulawesi Tenggara yang ditampilkan oleh Noer Khalik sehingga ia terpilih menjadi salah satu pemenang.

"62 peserta menonjolkan budayanya dengan sangat baik, tapi Alhamdulillah saya bisa di posisi ini," tambahnya.

Anak dari pasangan Sufiana dan Abdul Hafid mengatakan, hal unik yang ditampilkannya sehingga dewan juri tertarik yakni pada tiap karantina ia selalu menggunakan tenunan dan ekraf. Selain itu, ia selalu membawa dua produk yaitu bosara yang terbuat dari nentu dan kue cucur.

Pada saat malam bakat, Noer Khalik menampilkan ewa wuna yang dikolaborasikan dengan tarian molulo. Juri juga tertarik pada kampurui yang digunakannya.

Mewakili Sulawesi Tenggara di pemilihan Duta Pariwisata Indonesia 2022 tingkat nasional yang digelar di Kalimantan Timur, Nor Khalik menampilkan budaya lainnya selain budaya Muna.

"Pada grand final saya menggunakan baju adat Buton," ujarnya.

Ia menambahkan, motivasinya dalam mengikuti ajang Duta Pariwisata, untuk  membangkitkan semangat para pemuda Muna Barat dalam memperkenalkan budaya dan wisata yang ada di daerahnya.

"Ini bukti bahwa anak-anak yang tinggal di kampung bisa juga berpestasi hingga ajang nasional bahkan internasional," ujarnya.

Setelah terpilihnya ia sebagai Duta Pariwisata, ia akan terus memperkenalkan dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia terutama budaya Sulawesi Tenggara, baik yang berbentuk tari-tarian, musik, nyanyian, makanan tradisional, batik, photo booth, kostum tradisional, hingga cara bertutur dengan bahasa yang baik dan benar.

Baca Juga: PAD Bombana Terus Meningkat Tahun Ini Capai Rp 22 Miliar

Ia sangat berharap ada dukungan dari pemerintah daerah agar bisa terus memperkenalkan dan melestarikan budaya Sulawesi Tenggara.

"Rencananya akan diadakan lomba makanan tradisional, tapi itu semua butuh dukungan pemerintah," tutupnya.

Sementara itu, sang ibu, Sufiana mengatakan, anaknya sempat menolak untuk ikut ajang Duta Pariwisata, namun setelah diberi masukan, ia akhirnya mau.  Yang awalnya di tingkat provinsi mewakili Muna Barat, kemudian terpilih mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara di tingkat nasional.

"Saya katakan coba saja dulu untuk menambah pengalaman, nah dari situ dia mau daftar ajang ini," ungkap Sufiana. (B)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Haerani Hambali

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS