Sawah Diterjang Banjir, Petani Deli Serdang Gagal Panen
Ones Lawolo, telisik indonesia
Selasa, 08 Desember 2020
0 dilihat
Sawah milik warga di Kabupaten Deli Serdang diterjang banjir. Foto: Ones Lawolo/Telisik
" Saya merasa terpukul dengan kondisi ini. Akibat lahan sawah diterjang banjir, ya pasti gagal panen. Saya rugi sebanyak Rp 50 juta. "
MEDAN, TELISIK.ID - Hujan deras yang melanda wilayah Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), menyebabkan sawah milik warga rusak akibat diterjang banjir, Sabtu (5/12/2020).
Akibatnya, petani di Kabupaten Deli Serdang, tepatnya di Jalan Harapan, Kecamatan Tanjung Morawa, menjerit akibat padi yang ditanam sejak dua minggu lalu, tak bisa tumbuh.
"Kami petani di kawasan ini menderita kerugian akibat tanaman padi yang berumur dua minggu rusak dan gagal tumbuh akibat banjir kemarin, sehingga harus dilakukan tanam ulang," kata salah seorang petani, Brand Ginting, kepada Telisik.id Selasa (8/12/2020).
Dia mengatakan, lahan sawah miliknya seluas 75 hektare lumpuh akibat banjir. Dampaknya, Brand Ginting mengalami gagal panen dengan kerugian total sekira Rp 50 juta.
"Saya merasa terpukul dengan kondisi ini. Akibat lahan sawah diterjang banjir, ya pasti gagal panen. Saya rugi sebanyak Rp 50 juta," ujarnya.
Baca juga: Kadis Perikanan Akan Validasi Ulang Data Nelayan di Kolut
Warga lainnya, Eva Purba, juga mengalami kerugian serupa. Namun, kerugian Eva tidak sebanyak yang dialami Brand Ginting.
Menurut keterangan Eva kepada Telisik.id, tanaman padinya yang berumur dua minggu rusak parah akibat genangan air setinggi satu meter.
Dia mengalami kerugian dan berharap agar pemerintah memperhatikan warga yang berkerja sebagai petani.
"Tanaman padi saya juga rusak. Tapi kerugian itu belum bisa saya totalkan karena masih kesal dengan kondisi saat ini. Saya hanya berharap agar pemerintah memperhatikan kami para petani," tuturnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian Kabupaten Deli Sedang, Kamarudin ketika dikonfimasi melalui telepon selulernya tidak berhasil. Ditemui di ruang kerjanya, dia tidak berada di tempat. (B)
Reporter: Ones Lawolo
Editor: Haerani Hambali
