Seleksi PPPK Muna, Bila Ada yang Minta Cuan, Laporkan ke APH
Sunaryo, telisik indonesia
Minggu, 19 November 2023
0 dilihat
Sekda Muna, Eddy Uga bersama Plt Kepala BKPSDM, LM Syahrullah. Foto: Ist.
" Panitia seleksi daerah (Panselda) mewanti-wanti para peserta seleksi PPPK Muna agar tidak mempercayai oknum-oknum yang mengiming-imingi kelulusan dengan cara membayar "
MUNA, TELISIK.ID - Seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) Muna akan dilaksanakan pada 20-21 November. Seleksi akan digelar di Kendari. Jumlah peserta seleksi formasi guru, tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga teknis sebanyak 1.959 orang.
Panitia seleksi daerah (Panselda) mewanti-wanti para peserta agar tidak mempercayai oknum-oknum yang mengiming-imingi kelulusan dengan cara membayar.
Sekda Muna yang juga Ketua Panselda, Eddy Uga menegaskan, bila ada oknum pejabat yang meminta cuan untuk kelulusan, agar laporkan ke aparat penegak hukum (APH).
Baca Juga: Tiga Desa di Muna Nikmati Listrik Tahun Depan
"Foto, rekam dan laporkan ke APH," tegas Eddy, Minggu (19/11/2023).
Mantan Kadis PUPR itu menerangkan, dalam proses seleksi PPPK, sama sekali tidak dipungut biaya sepeser pun. Begitu pula, dalam pelaksanaannya tidak ada campur tangan Panselda atau pihak lain.
"Seleksi menggunakan sistim CAT. Penentu kelulusan adalah diri peserta sendiri," timpalnya.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Muna, LM Syahrullah menegasakan, seleksi sangat ketat. Pihaknya sebagai panitia lokal tidak memiliki kewenangan masuk hingga ke ruangan seleksi. Pihaknya hanya sebatas melakukan registasi peserta, pemeriksaan kesehatan dan mengantar peserta ke ruangan karantina.
Baca Juga: Kajari Muna Komitmen Terbuka Informasi
"Kewenangan di dalam ruangan itu dari Panselnas," timpalnya.
Pria yang karib disapa Ula itu mewanti-wanti peserta seleksi para agar tidak mempercayai oknum-oknum yang menjanjikan kelulusan. Apalagi, bila ada oknum dari instansinya.
"Laporkan bila ada yang minta-minta uang," tegasnya. (B)
Penulis: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
