Musdar, telisik indonesia
" Mestinya pemerintah atau yang menyelenggarakan seleksi CPNS menyediakan fasilitas Swab Antigen bagi pelamar. "
KENDARI, TELISIK.ID - Swab Antigen menjadi syarat bagi pelamar CPNS yang akan mengikuti ujian seleksi kompetensi dasar (SKD), pada September mendatang.
Mengetahui persyaratan tersebut, tidak sedikit pelamar yang complain karena merasa diberatkan.
"Kalau saya tidak setuju, karena itu memberatkan peserta yang mau tes," kata salah satu peserta CPNS di Pemrov Sultra, Mikal Landeka, Kamis (26/8/2021).
Mikail mengaku, saat ini kondisi perekonomian keluarganya sedang sulit di tengah penerapan PPKM.
"Terus mau disuruh Swab Antigen yang sekali tes kasih keluar lagi uang Rp 200 ribu," keluhnya.
Kata dia, mestinya pemerintah atau yang menyelenggarakan seleksi CPNS menyediakan fasilitas Swab Antigen bagi pelamar.
"Maksudnya, pelamar melakukan tes di tempat tes yang disediakan penyelengara, bukanya tes sendiri. Karena jujur itu sangat memberatkan," ungkapnya.
Baca juga: Swab Antigen Dikeluhkan Pelamar, BKPSDM: Sudah Keputusan Panselnas
Baca juga: Surat Pernyataan Orang Tua Tidak Boleh Menuntut Efek Samping Vaksin, Dikmudora Minta Ditarik
Senada dengan itu, seorang pelamar Kemenkumham di Kota Kendari, Mira mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, pemberlakuan Swab Antigen memberatkan baginya dan menirunya juga pelamar lainnya.
"Kalau orang bilang belum kita kerja, sudah dikasih bayar," tandasnya.
Keluhan pemberlakuan Swab Antigen juga banyak disampaikan pelamar diberbagai daerah lewat kolom komentar akun Instagram @bkngoidofficial.
"Min, maaf sekali lagi ya, TIDAK SEMUA ORANG MAMPU, bayar biaya tes Swab PCR atau Antigen. Harga tes di beberapa daerah beda-beda min. Tolonglah kami yang mau kerja, ekonomi sudah susah tapi kenapa malah tambah dipersulit. Tolong dipertimbangkan lagi," tulis @nuunuung.
"Mau mundur takut dikira nyerah sebelum perang, mau maju kayaknya dana ga cukup," tulis @bianti_97
"Bisa dibilang tahun ini, pelaksanaan CPNS tidak gratis ... Bayar swab," tulis @rioawesome20.
Keluhan warganet di kolom komentar akun Instagram @bkngoidofficial mencapai ribuan orang. (B)
Reporter: Musdar
Editor: Fitrah Nugraha
