Tiga Tawanan Teroris Pimpinan Abu Sayyaf Asal Wakatobi Akhirnya Dibebaskan
Siswanto Azis, telisik indonesia
Jumat, 09 April 2021
0 dilihat
Jajaran Forkompinda Wakatobi, Kemenlu dan eks tawanan Abu Sayyaf. Foto: Ist.
" Mereka tiba di Wakatobi kemarin, menggunakan pesawat reguler Wings Air. "
KENDARI, TELISIK.ID - Tiga warga Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang ditawan oleh kelompok teroris Abu Sayyaf akhirnya bisa menghirup udara bebas.
Pasalnya, ketiga tawanan teroris pimpinan Abu Sayyaf di Filipina telah dibebaskan dari penyanderaan dan kini telah tiba di kampung halamannya di Wakatobi.
Kedatangan tiga orang eks tawanan Abu Sayyaf tersebut disambut langsung oleh Bupati Wakatobi H. Arhawi, Kapolres Wakatobi AKBP Suharman Sanusi serta jajaran Forkopimda Kabupaten Wakatobi.
Menurut Kapolres Wakatobi, AKBP Suharman Sanusi, ketiga bekas tawanan Kelompok Abu Sayyaf tersebut tiba di Bandara Matahora, Wakatobi pada hari Kamis (8/4/2021) menggunakan pesawat reguler Wings Air.
Baca juga: Permandian Topa Butuh Sentuhan Pemkab Muna
“Mereka tiba di Wakatobi kemarin, menggunakan pesawat reguler Wings Air,” ujarnya, Jumat (9/4/2021).
Lebih lanjut Ia menjelaskan, kedatangan eks tawanan Abu Sayyaf didampingi 2 orang staf Kemenlu RI Herman dan Puji, Perwakilan KBRI Manila Isman dan ditemani oleh masing-masing keluarga korban.
“Untuk identitas ketiga orang warga Kaledupa ini yakni Arsyad bin Dahlan Alias La Ade (43), Alamat Dusun Kakado Desa Balasuna Selatan, Kecamatan Kaledupa. Arizal Kastamiran (30) alamat Lingkungan Tapaa, Kelurahan Buranga, Kecamatan Kaledupa dan Riswandi (27) alamat Dusun Kakado, Desa Balasuna Selatan, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatob,” jelasnya.
Setelah tiba di Wakatobi, ketiga warga Kaledupa bersama keluarga dan staf Kemenlu RI serta perwakilan KBRI Manila langsung menuju Hotel Wisata untuk istrahat.
“Dijadwalkan tiga orang tersebut bersama keluarga akan berangkat menuju Kaledupa pada hari Jumat tanggal 8 April 2021 via kapal laut,” katanya. (C)
Reporter: Siawanto Azis
Editor: Haerani Hambali
