WON Sebut Wakil Ketua DPRD Muna Guru Manuver Saemuna

Sunaryo, telisik indonesia

Kamis, 12 Mei 2022

0 dilihat

Ketua DPD Hanura Sultra, Wa Ode Nurhayati dan Wakil Ketua DPRD Muna, Muhamad Natsir Ido. Foto: Ist.

MUNA, TELISIK.ID - Polemik pergantian Ketua DPRD Muna semakin memanas. Wakil Ketua DPRD Muna, Muhamad Natsir Ido diduga kuat melindungi dan menduiung Saemuna, sehingga sampai saat ini usulan pergantian belum dia proses.

Wa Ode Nurhayati (WON), Ketua DPD Hanura Sultra mengaku, sejak awal sudah curiga dengan sikap Natsir Ido yang sengaja menunda-nunda proses pergantian.

Pernyataan-pernyataan Natsir dinilai WON, semuanya tidak relevan. Karena yang dia debat adalah keputusan DPP Hanura, bukan keputusan DPD.

Belum lagi, pernyataan Natsir yang menyebut belum memproses pergantian dikarenakan masih ada langkah yang ditempuh Saemuna di internal partai, hanya akal-akalan. Toh, buktinya selama ini tidak ada masalah di internal partai.

"Seluruh penjelasan Pak Natsir itu merupakan curhatan Saemuna, hanya dibaca ulang. Tuhan tidak tidur. Hanya dengan sedikit colekan, Natsir muncul dengan sendirinya. Jadi wajar dong kami curiga, guru manuver Saemuna adalah Natsir. Soalnya, semua jabaran Nasir di media selama ini, sama persis hingga titik komanya dengan yang dilalukan Saemuna. Malah, yang dijelaskan Saemuna tidak seterang yang Natsir jelaskan," ungkap WON, Kamis (12/5/2022).

Mantan anggota DPR-RI itu menganggap, pernyataan-pernyataan Natsir,seperti menelanjangi dirinya sendiri untuk melindungi Saemuna. Buktinya saja, dalam surat Mahmakah Partai yang menyebutkan pergantian Saemuna sudah sesuai AD/ART Partai Hanura. Namun Natsir tidak pernah menjabarkan itu, karena diduga tidak menguntungkan Saemuna.

"Pernyatan Natsir hanya berdasarkan penjelasan Saemuna. Sementara surat Mahkamah Partai tidak digubris," ujarnya.

Baca Juga: Bantah Dilindungi Bupati, WON Sebut Ketua DPRD Muna Pandai Putar Balik Bicara

WON sangat tidak respek dengan cara-cara yang dilakukan Natsir yang mana tidak menghormati keputuasan partai lain. Karena setahunya, bila ada keputusan DPP tentang pergantian, maka tugas pimpinan lain adalah memproses.

"Saya bukan bermaksud mengajari Natsir. Beliau lebih senior dan kawakan dalam politik. Saya hanya sumbang saran, agar tidak ikut campur urusan internal Hanura. Proses saja surat dari DPP itu," terangnya.

Untuk Saemuna, ia mengingatkan, bila merasa keberatan, silakan lakukan proses sesuai AD/ART. Bukannya dengan sesuka hati membangun konspirasi melibatkan partai lain untuk merusak partai sendiri.

Baca Juga: Edaran Selebaran Calon Pj Bupati Tiga Kabupaten di Sulawesi Tenggara Hoaks

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Muna, Muhamad Natsir Ido tegas menyampaikan tidak punya kepentingan dalam pergantian itu.

Ia belum memproses pergantian itu karena sesuai yang disampaikan Saemuna, bahwa masih akan dilakukan mediasi di internal partai mereka. Jadi, ia menunggu hasil mediasi itu.

"Ini bicara etika saja. Tidak mungkin saya memproses yang sementara berproses di internal mereka. Jadi tidak ada niatan saya untuk menghalangi," pungkasnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali