10 Film Bertema Perjuangan Tanah Air Melawan Penjajah Layak Ditonton
Reporter
Sabtu, 17 Agustus 2024 / 8:22 pm
JAKARTA, TELISIK.ID - Tidak hanya melalui upacara bendera atau perlombaan rakyat, merayakan Hari Kemerdekaan juga bisa dilakukan dengan menonton film-film bertema perjuangan membela Tanah Air.
Film-film ini mampu membangkitkan semangat patriotisme dan rasa cinta pada bangsa, serta mengenalkan generasi muda pada sejarah dan pengorbanan para pahlawan.
Mengutip Tempo, Sabtu (17/8/2024), berikut ini adalah sepuluh rekomendasi film bertema perjuangan para pejuang Tanah Air melawan penjajah yang layak ditonton untuk memperingati kemerdekaan Indonesia.
1. Kadet 1947 (2021)
Film "Kadet 1947" menghadirkan kisah heroik sekelompok kadet dari sekolah penerbangan Angkatan Udara di Maguwo, Yogyakarta, yang bertekad mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari agresi militer Belanda.
Berlatar belakang peristiwa Agresi Militer Belanda I setelah proklamasi, film ini menggambarkan bagaimana para kadet muda ini dengan berani melancarkan serangan udara demi menjaga kedaulatan bangsa.
"Kadet 1947" tidak hanya menyuguhkan aksi yang menegangkan, tetapi juga menonjolkan semangat juang dan persatuan dalam mempertahankan kemerdekaan.
Baca Juga: Pemerintah Beri Remisi 176.984 Narapidana, Yasonna Ingatkan Jaga Hukum dan Hak Asasi Manusia
2. Perburuan (2019)
Diadaptasi dari novel legendaris karya Pramoedya Ananta Toer, "Perburuan" mengisahkan pelarian seorang Shodancho PETA bernama Hardo setelah kegagalan pemberontakan melawan tentara Jepang.
Berlatar enam bulan setelah pemberontakan, film ini menunjukkan bagaimana Hardo bersembunyi di hutan untuk menghindari kejaran tentara Jepang dan Belanda.
Konflik batin dan pengkhianatan dari sahabat serta keluarganya menjadi bumbu cerita yang memperkuat pesan tentang pengorbanan dan kesetiaan dalam perjuangan kemerdekaan.
3. Jenderal Soedirman (2015)
Film ini menggambarkan kisah nyata perjuangan Jenderal Soedirman dalam memimpin perang gerilya melawan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Meski dalam kondisi sakit parah akibat penyakit paru-paru, Jenderal Soedirman tetap gigih memimpin perlawanan selama tujuh bulan, menjadikan Jawa sebagai medan perang gerilya yang sulit ditembus musuh.
Film ini menyoroti dedikasi dan pengorbanan seorang pemimpin besar yang rela berjuang hingga titik darah penghabisan demi kemerdekaan bangsanya.
4. Battle of Surabaya (2015)
"Battle of Surabaya" adalah film animasi yang mengangkat pertempuran 10 November di Surabaya, salah satu momen bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dalam film ini, diceritakan seorang anak bernama Musa yang menjadi kurir bagi pasukan arek-arek Suroboyo dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Meskipun masih sangat muda, Musa menunjukkan keberanian dan semangat juang yang tinggi untuk mempertahankan tanah air dari serangan penjajah. Animasi yang kaya akan aksi dan emosi ini juga memperkenalkan sejarah kepada generasi muda dengan cara yang menarik dan mendidik.
5. Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015)
"Guru Bangsa: Tjokroaminoto" menyoroti kehidupan Oemar Said Tjokroaminoto, seorang tokoh pergerakan nasional yang melihat penderitaan rakyat akibat Tanam Paksa dan Politik Etis pada awal abad ke-20.
Meninggalkan status kebangsawanannya, Tjokroaminoto memilih bekerja sebagai kuli pelabuhan untuk merasakan langsung penderitaan rakyat. Ia kemudian mendirikan Sarekat Islam, organisasi bumiputera terbesar pada masanya yang berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan.
Film ini tidak hanya menampilkan perjuangan fisik melawan penjajah, tetapi juga perjuangan intelektual dalam menyamakan hak dan martabat rakyat Indonesia.
6. Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)
"Soekarno: Indonesia Merdeka" mengisahkan perjalanan hidup dan perjuangan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, dalam merebut kemerdekaan dari penjajah. Film ini menggambarkan berbagai peristiwa penting, mulai dari masa kecil Soekarno, pengasingannya, hingga detik-detik proklamasi kemerdekaan.
Melalui film ini, penonton diajak untuk memahami kompleksitas perjuangan Soekarno, baik sebagai pemimpin bangsa maupun sebagai individu yang penuh dengan dilema dan tantangan.
7. Hati Merdeka (2011)
"Hati Merdeka" adalah film ketiga dari Trilogi Merdeka yang menyoroti perjuangan empat gerilyawan setelah kehilangan salah satu anggota kelompoknya. Dalam suasana berkabung, mereka tetap bertekad melanjutkan misi perjuangan demi kemerdekaan.
Film ini menunjukkan betapa beratnya perjuangan para gerilyawan yang harus bertahan hidup di tengah perang dan konflik batin. Dengan alur cerita yang penuh emosi dan aksi, "Hati Merdeka" menjadi penutup yang epik dari trilogi yang mengisahkan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Baca Juga: Segini Besaran Honor Anggota Paskibraka Tingkat Nasional dan Provinsi hingga Kabupaten/Kota
8. Darah Garuda (2010)
Film kedua dari Trilogi Merdeka, "Darah Garuda," berlatar peristiwa Agresi Militer Belanda I di Jawa Tengah. Setelah selamat dari pembantaian, empat kadet muda yang menjadi tentara ini melanjutkan perjuangan mereka sebagai gerilyawan.
Mereka harus menghadapi berbagai konflik internal dan eksternal, termasuk pengkhianatan dan dilema moral, dalam upaya mempertahankan kemerdekaan. "Darah Garuda" mengajarkan tentang arti persahabatan, loyalitas, dan pengorbanan di tengah situasi yang penuh dengan kekerasan dan ketidakpastian.
9. Merah Putih (2009)
"Merah Putih" adalah film pertama dari Trilogi Merdeka yang mengisahkan perjuangan empat kadet yang menjadi gerilyawan setelah proklamasi kemerdekaan. Mereka menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam upaya mengusir Belanda dari Indonesia.
Selain menyuguhkan aksi perang yang menegangkan, film ini juga mengeksplorasi sisi kemanusiaan dan persahabatan di antara para karakter utamanya. "Merah Putih" berhasil menangkap esensi perjuangan kemerdekaan dengan menggabungkan elemen sejarah dan drama yang kuat.
10. Tjoet Nja’ Dhien (1988)
Film klasik "Tjoet Nja’ Dhien" menampilkan kisah heroik seorang wanita asal Aceh yang memimpin perlawanan melawan penjajah Belanda pada masa perang Aceh. Meskipun suaminya terbunuh, Tjoet Nja’ Dhien tetap teguh melanjutkan perjuangannya bersama pasukan gerilya untuk mempertahankan tanah air.
Film ini menggambarkan kekuatan seorang wanita yang tidak hanya berjuang di medan perang, tetapi juga menjadi simbol keberanian dan keteguhan hati dalam melawan penindasan. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS