200 Ribu Ton Beras Impor Masuk Indonesia, Kesejahteraan Petani Terancam

Try Wahyudi Ary Setyawan

Reporter Surabaya

Senin, 26 Desember 2022  /  2:05 pm

Anggota DPRD Jawa Timur, Agusdono Wibawanto saat memberikan pelatihan di Kota Malang. Foto: Ist.

SURABAYA, TELISIK.ID - Kesejahteraan petani di Indonesia khususnya di Jawa Timur terancam. Pasalnya, pemerintah mendatangkan 500 ribu ton beras impor dari sejumlah negara ASEAN, seperti Thailand, Vietnam, Myanmar dan Pakistan.

Untuk tahap awal pada bulan Desember 2022 ini, baru 200 ribu ton yang masuk di sejumlah gudang milik Bulog.

Anggota komisi B DPRD Jawa Timur, Agusdono Wibawanto mengatakan, meski saat ini akhir tahun bukan musim panen, namun demikian stok kebutuhan beras di Indonesia sudah sangat memenuhi untuk mempertahankan ketahanan pangan nasional.

"Untuk apa mendatangkan beras impor. Di sisi lain, stok beras asal Jawa Timur saja bisa memenuhi kebutuhan nasional," jelas politisi Demokrat ini, Senin (26/12/2022).

Harusnya, sambung pria asal Malang ini, pemerintah memikirkan nasib kesejahteraan petani, bukan malah menghancurkan kesejahteraannya.

 

"Jika beras impor masuk, lalu nasib berasnya petani bagaiamana. Tentunya kalah bersaing dengan harga beras impor. Ini justru menghancurkan beras petani lokal. Stok beras Jawa Timur itu bisa untuk memenuhi kebutuhan ketahanan pangan nasional. Pemerintah bisa tinggal bilang Pemprov Jawa Timur untuk pemenuhan ketahanan pangan," jelas pria bergelar doktor ini.

Baca Juga: Pembangunan Industri Smelter Nikel Tunggu Revisi RTRW Kolaka Utara

Kalau tujuannya mendatangkan beras impor untuk menahan lajunya kenaikan harga beras, kata Agusdono, hal tersebut hanya akal-akalan pemerintah saja.

"Kalau harga beras naik tentunya yang sejahtera petani. Biarlah petani menikmati keuntungan itu dan tentunya petani bisa sejahtera," jelasnya.

Agusdono Wibawanto me-warning pemerintah untuk tidak membuat kebijakan yang tak pro rakyat.

"Sudah berulang kali kami ingatkan sebagai legislatif kepada pemerintah jangan seenaknya membuat kebijakan yang tak pro rakyat," tandasnya.

Dalam catatan BUMN pangan, per Selasa (20/12/2022) akan masuk lagi beras impor dengan total 14 ribu ton. Rinciannya, sebanyak 5 ribu ton beras impor Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok. Kemudian, 5 ribu ton beras impor Vietnam di Pelabuhan Merak Banten. Dan, 4 ribu ton beras impor Thailand di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung.

Bila ditambah dengan beras impor yang masuk Jumat (16/12/2022) sebanyak 10 ribu ton, maka total beras impor yang masuk sebanyak 24 ribu ton, dari total yang akan diimpor sebanyak 200 ribu ton tahun ini.

Baca Juga: 57 CASN dan 1 PPPK Muna Terima SK 80 Persen

Menurutnya, volume impor terbesar berasal dari Vietnam dan Thailand. Dari impor 200 ribu ton, dari Pakistan hanya 10 ribu ton.

Sekretaris Bulog, Awaluddin Iqbal mengatakan, Perum Bulog mendapatkan izin impor beras sebanyak 500 ribu ton. Namun, sisanya sebanyak 300 ribu ton ditargetkan akan didatangkan pada Februari 2023.

“Prinsipnya itu, (impor) sebelum masa panen. Jangan sampai datang berbarengan dengan masa panen. Panen raya biasanya di awal Maret atau akhir Februari,” jelasnya. (B)

Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS