3 WNI Sempat Hilang Kontak Usai Israel Serang RS Indonesia di Gaza, Pemerintah Kirim Bantuan Tahap Dua
Reporter
Selasa, 21 November 2023 / 8:38 am
JAKARTA, TELISIK.ID – Tiga warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya dinyatakan hilang kontak pascaserangan Israel ke Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza pada Minggu (19/11/2023) malam waktu setempat, Senin (20/11/2023) malam WIB dikabarkan dalam keadaan sehat.
Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Sarbini Abdul Murad, mengatakan bahwa tiga WNI relawan MER-C yang bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam kondisi selamat, setelah serangan brutal Israel terhadap fasiltas medis itu.
“Sampai dengan hari ini, kami belum bisa berkomunikasi dengan teman-teman yang ada di sana (RS Indonesia di Gaza, red),” ujar Sarbini dalam konferensi pers MER-C di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Kendati begitu, Sarbini memastikan bahwa ketiganya masih bersama dan terus menjalani tugas sebagai relawan di RS Indonesia di Gaza. Mereka adalah Fikri Rofiul Haq, Farid Zanjabil Al Ayubi, dan Reza Aldilla Kurniawan.
“Namun, berdasarkan informan-informan kami yang ada di sana, menurut jaringan kami, bahwa tiga relawan MER-C insyaAllah dalam keadaan sehat dan ada beberapa foto yang dikirim kepada kami dan mereka sekarang berada di Rumah Sakit Indonesia,” tuturnya.
Sarbini menceritakan, saat ini ada sekitar 700 orang luka-luka yang sedang dirawat dan 5.000 orang lainnya yang mengungsi di dalam RS Indonesia. Mayoritas di antara mereka adalah perempuan dan anak-anak.
“Jadi tidak ada alasan yang kuat bagi Israel untuk menyerang karena di dalam rumah sakit Indonesia terdiri dari pasien-pasien yang sedang dirawat,” tegas Sarbini.
Baca Juga: Aksi Bela Palestina Sampaikan Enam Tuntutan, Anies Diteriaki Presiden Sebelum Orasi
Kementerian Kesehatan Gaza menyebut, 12 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan roket Israel di RS Indonesia di Gaza utara tersebut.
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, sebelumnya mengecam dan mengutuk serangan Israel terhadap RS Indonesia di Gaza. Pemerintah menilai serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
“Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil. Serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional,” tegas Retno melalui keterangan tertulis, Senin (20/11/2023).
Retno mendesak semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya untuk ikut mendesak Israel menghentikan kekejamannya.
Akibat serangan Israel ke RS Indonesia tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kehilangan kontak dengan tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan relawan di RS Indonesia itu.
Retno mengaku telah menghubungi UNRWA di Gaza untuk menanyakan situasi RS Indonesia. Namun, dia memperoleh jawaban bahwa UNRWA juga tidak dapat melakukan kontak dengan siapa pun di RS Indonesia saat ini.
“Saya juga sudah berusaha menghubungi WHO dan Palang Merah Internasional namun belum mendapatkan jawaban. Saya akan terus berusaha untuk menghubungi berbagai pihak guna memperoleh informasi terkait RS Indonesia dan keselamatan tiga WNI tersebut,” tutur Retno.
Berharap keselamatan tiga WNI yang kehilangan kontak itu, Retno mengatakan terus berkoordinasi dengan MerC Jakarta. “Mari kita doakan agar mereka selamat dan selalu diberi perlindungan Allah SWT,” harapnya.
Sejak Israel membombardir Gaza pada 7 Oktober 2023, lebih dari 12 ribu warga Palestina tewas, termasuk 8.300 perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 30 ribu orang lainnya terluka.
Sementara itu, jumlah kematian di Israel mencapai 1.200 jiwa. Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, serta gereja di Gaza, rusak dan hancur.
Blokade Israel telah memutus pasokan bahan bakar, listrik dan air ke Gaza serta mengurangi bantuan kemanusiaan dunia bagi rakyat Palestina.
Sementara itu, Indonesia kembali mengirim bantuan kemanusiaan tahap kedua untuk warga Palestina di Gaza. Bantuan seberat 21 ton ini dikirim menggunakan dua pesawat kargo BBN Airlines dari Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Bantuan tersebut berupa obat-obatan, perlengkapan rumah sakit, makanan, dan keperluan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat di Gaza, wilayah yang paling terdampak konflik Israel dengan kelompok Hamas Palestina.
Pengiriman bantuan tahap kedua ini bersumber dari anggaran pemerintah melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) berjumlah Rp 31,9 miliar. Selain itu, juga dari perusahaan PT Paragon Technology and Innovation, serta dari beberapa lembaga kemanusiaan yakni Indonesia Humanitarian Alliance, Kitabisa, dan Baznas.
“Sama seperti bantuan yang pertama, pesawat nanti akan menuju ke (Bandara) Al Arish di Mesir, kemudian akan disalurkan ke Gaza,” ujar Presiden Jokowi saat melepas pengiriman bantuan di Base Ops Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Hadir saat pelepasan bantuan adalah Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair S.M Al Shun; Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin; dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
Kemudian hadir juga Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Mansury; Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo; Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono; dan calon Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.
Jokowi memastikan pemerintah akan terus memberikan dukungan politik bagi Palestina. Dia pun berharap negara-negara lain memberikan dukungan yang sama untuk menghentikan kekerasan di Gaza.
“Selain bantuan kemanusiaan, Indonesia akan terus memberikan dukungan politik bagi Palestina, dan sebagai salah satu utusan khusus OKI (Organisasi Kerja Sama Islam, red), Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) sedang berada di beberapa negara untuk menggalang dukungan agar kekejaman di Gaza dihentikan,” kata Jokowi.
Jokowi juga berharap sesegera mungkin dilakukan gencatan senjata sehingga bantuan kemanusiaan bisa masuk dengan baik untuk membantu warga di Gaza.
Indonesia sebelumnya telah mengirim 51,5 ton bantuan tahap pertama pada 4 November 2023 berupa alat kesehatan dan makanan bagi warga Palestina di Gaza. Bantuan tersebut disalurkan melalui Bulan Sabit Merah Mesir, kemudian diteruskan ke badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) untuk dibagikan ke warga yang terdampak konflik.
Bantuan akan disalurkan melalui pintu Rafah di Mesir, yang berbatasan langsung dengan Gaza.
Baca Juga: Jokowi Diminta Berani di KTT OKI Lawan Kebiadaban Israel dan Merdekakan Palestina
Direktur Utama LDKPI, Tormarbulang Lumbantobing, mengatakan bantuan kemanusiaan ini rencananya akan diterbangkan pada Rabu (22/11/2023) dini hari.
“Setelah masuk ke Gaza, nantinya bantuan tersebut akan disalurkan melalui UNRWA, yaitu Badan PBB yang menangani pengungsi Palestina,” ujarnya.
Tomarbulang menilai, bantuan kemanusiaan ke Gaza ini sebagai perwujudan amanah Pembukaan UUD 1945, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
EVP & Chief Administration Officer ParagonCorp, Miftahuddin Amin, yang turut hadir melepas pengiriman bantuan kemanusian untuk warga di Gaza, berharap bantuan ini dapat meringankan kesulitan warga yang terdampak konflik berkepanjangan.
“Terima kasih atas seluruh bantuan, doa, dan harapan dari masyarakat Indonesia yang terus dipanjatkan bagi warga Palestina. Semoga misi penyebaran kebermanfaatan untuk kemanusiaan ini tidak pernah putus,” harap Miftahuddin.
Beberapa bantuan yang dihimpun oleh ParagonCorp salah satunya merupakan hasil dari campaign fundraising #BersamaJagaPalestina pada platform Kitabisa.com, yakni yang digerakkan oleh para brand ambassador dan influencer yang bekerja sama dengan brand-brand ParagonCorp.
Selain itu, ParagonCorp juga mengirimkan sebanyak 2 ton hygiene kit yang terdiri dari sabun dan sampo dari brand Wardah, Kahf, Biodef, dan Laboré yang diproduksinya. (A)
Penulis: Mustaqim
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS