400 Hektare Lahan Kakao di Kolaka Timur Jadi Target Peremajaan

Sigit Purnomo

Reporter

Jumat, 24 Februari 2023  /  3:02 pm

Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Kolaka Timur targetkan peremajaan kakao seluas 400 hektare di tahun 2023. Foto: Sigit Purnomo/Telisik

KOLAKA TIMUR, TELISIK.ID - Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Kolaka Timur targetkan peremajaan kakao seluas 400 hektare di tahun 2023. Diketahui, umur tanaman kakao yang berada di Kolaka Timur rata-rata sudah menginjak 20 tahun lebih.

Untuk meningkatkan produktivitas, pohon kakao yang sudah tua harus diremajakan. Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Kolaka Timur, Lasky Paemba menuturkan, kegiatan peremajaan tanaman kakao di tahun 2023 ini difokuskan dulu di Kecamatan Lambandia dan Aere.

"Kemudian ada tanaman yang sudah kita lakukan peremajaan dan kami akan lakukan intensifikasi," tambahnya.

Lasky juga mengungkapkan, kegiatan intensifikasi tanaman kakao ini seluas 200 hektare yang berada di Kecamatan Dangia.

Persiapan penanaman sayur serta buah-buahan di halaman kantor Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Kolaka Timur. Foto: Sigit Purnomo/Telisik

 

"Itu target kami di tahun 2023, selain mengembangkan tanaman cengkeh dan pala," ungkapnya.

Ia menambahkan, potensi perkebunan sejak 5 tahun terakhir di Kolaka Timur masih didominasi tanaman kakao, kopi, serta lada atau merica. Meskipun pada saat ini produksi kakao di Kolaka Timur sedang menurun akibat tanaman yang sudah tua.

Baca Juga: Dirjen Kementerian Pertanian Tinjau Lokasi Penanaman Sorgum di Konawe

Lasky menjelaskan, strategi pengembangan perkebunan di Kolaka Timur tidak akan menggunakan sistem parsial, pihaknya menginginkan perkebunan di sini menjadi suatu kawasan.

"Jadi ke depannya kita akan bangun satu kawasan yang menjadi sentral perkebunan misalkan tanaman kakao kita tentukan kawasannya itu," tambahnya .

Dia menambahkan, rendahnya produktivitas tanaman yang disebabkan umur tanaman yang sudah tua serta hama dan penyakit menjadi permasalahan bagi para petani di Kolaka Timur.

"Yang saat ini menjadi momok bagi para petani kakao adalah hama penggerek buah kakao (PBK), kalau di tanaman merica itu busuk akar," jelasnya.

Perkebunan kakao di Kabupaten Kolaka Timur yang akan dilakukan peremajaan. Foto: Sigit Purnomo/Telisik

 

Lasky juga mengatakan, terdapat pula permasalahan pupuk yang sampai saat ini masih menjadi benang kusut bagi para petani di Kolaka Timur. Pasalnya, dalam hal distribusi pupuk itu masuk dalam lembaga lain. Kementerian Pertanian hanya dapat mendampingi petani dalam hal penyusunan RDKK.

Dalam mengatasi hal tersebut, pihak Dinas Perkebunan dan Hortikultura memberikan bantuan untuk melakukan pengembangan UPPO, serta mendampingi para petani untuk dapat membuat pupuk organik.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Kolaka Timur tahun 2022, total luasan area perkebunan di Kolaka Timur mencapai 71.699.53 hektare.

Dimana tanaman kakao di Kabupaten Kolaka Timur mencapai 56,895,43 hektare dengan produksi 15,464,83 ton, lada 3,837,45 hektare dengan produksi 850,46 ton, cengkeh 2,994,70 hektare dengan produksi 946,28 ton, kelapa seluas 283,80 hektare dengan produksi 1,055,77 ton.

Selain tanaman di atas, di Kolaka Timur juga terdapat perkebunan kelapa sawit, kopi robusta, jambu mete, vanili, kapuk, kemiri, enau, sagu, pala, pinang dan karet.

Baca Juga: Pemkab Kolaka Timur Target Pembangunan Terus Meningkat Sesuai RPJMD

Diketahui, Dinas pertanian menyumbang PDRB sebesar 44,2 Persen, dari PDRB Kabupaten Kolaka Timur, dimana di dalamnya juga termasuk sektor perkebunan.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur menargetkan peremajaan kakao di dua kecamatan. Untuk tujuan itu, digelar sosialisasi peremajaan tanaman kakao di aula Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Kolaka Timur, Jumat (7/10/2022) lalu.

Menurut Koordinator Kelompok Tanaman Penyekat Direktorat Jenderal Perkebunan, Gento Widayanto, peremajaan Kakao yang diterima para petani, maupun kewajiban Dinas Perkebunan dan Hortikultura kabupaten, provinsi, maupun pusat, tidak ada lagi permasalahan baik itu terkait teknis maupun administrasi.

"Kami berharap nantinya bibit yang diterima oleh penerima manfaat atau penerima bantuan, menanam dan memelihara pohon kakaonya dengan baik agar produksinya meningkat," ucap Gento. (B-Adv)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Haerani Hambali 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS