8 Paket Stimulus 2025 Digeber Prabowo dan Diklaim Bikin Ekonomi Moncer

Ahmad Jaelani

Reporter

Selasa, 16 September 2025  /  9:17 am

Pemerintah meluncurkan delapan stimulus ekonomi 2025 untuk percepatan pemulihan, kesejahteraan, dan penciptaan lapangan kerja. Foto: Instagram@prabowo

JAKARTA, TELISIK.ID - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mulai menggeber delapan stimulus ekonomi yang dirancang untuk mempercepat pemulihan dan pertumbuhan pada 2025.

Program ini disebut sebagai langkah terobosan untuk memperluas lapangan kerja, menjaga daya beli masyarakat, dan memperkuat fondasi sektor strategis di tengah tantangan global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa paket stimulus tersebut disiapkan dengan total anggaran mencapai Rp 16,23 triliun untuk tahun depan.

“Pemerintah ingin memastikan pertumbuhan ekonomi bisa terjaga sekaligus masyarakat memperoleh manfaat nyata dari setiap kebijakan,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Istana Negara, dikutip telisik.id dari YouTube@Sekretariat Presiden, Selasa (16/9/2025).

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan, setiap program yang dijalankan tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga memiliki kesinambungan hingga tahun-tahun berikutnya.

“Kita siapkan pondasi, bukan hanya kebijakan sekali jalan. Ada program yang langsung bisa dirasakan masyarakat, namun juga ada yang memberi efek lanjutan hingga 2026,” ujarnya.

Daftar 8 Stimulus Ekonomi 2025

1. Program Magang Lulusan Perguruan Tinggi

Ditujukan bagi lulusan baru atau fresh graduate.

Durasi magang satu tahun dengan gaji setara UMP.

Target peserta 20 ribu orang.

Anggaran Rp198 miliar untuk 2025, jumlah sama disiapkan untuk 2026.

2. Perluasan PPh 21 DTP untuk Pekerja Pariwisata

Mendukung 552 ribu pekerja di sektor industri padat karya-pariwisata.

Keringanan PPh 21 selama tiga bulan di 2025.

Anggaran Rp120 miliar di 2025, meningkat Rp480 miliar di 2026.

Baca Juga: Sinyal Kuat Menkeu Purbaya Revisi Defisit Anggaran APBN 2026

3. Bantuan Pangan

Menyasar 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Bantuan berupa 10 kilogram beras per bulan, diberikan Oktober–November, dengan opsi perpanjangan hingga Desember.

Anggaran Rp7 triliun, termasuk distribusi.

4. Bantuan Iuran JKK dan JKM untuk Pekerja BPU

Target 731 ribu pekerja mitra transportasi online dan logistik.

Diskon iuran 50 persen selama enam bulan.

Manfaat hingga Rp42 juta berupa santunan kematian, cacat, dan beasiswa anak.

Anggaran Rp36 miliar ditanggung BPJS.

5. Program MLT Perumahan BPJS Ketenagakerjaan

Relaksasi bunga KPR/KPA dengan skema BI Rate +3 persen.

Ditujukan untuk 1.050 unit rumah.

Anggaran Rp150 miliar dari selisih bunga.

6. Padat Karya Tunai (Cash for Work)

Menyasar 609 ribu pekerja.

Proyek berlangsung September–Desember 2025.

Anggaran Rp1,8 triliun di Kemenhub dan Rp3,5 triliun di KemenPU.

7. Percepatan Deregulasi PP28

Akselerasi aturan turunan PP28 dan integrasi OSS.

Target 50 daerah pada 2025, diperluas ke 300 daerah pada 2026.

Anggaran Rp175 miliar di 2025, Rp1,05 triliun di 2026.

8. Program Perkotaan (Pilot Project DKI Jakarta)

Fokus peningkatan kualitas permukiman dan ruang kerja Gig Economy.

Tahap awal di DKI, lalu diperluas ke Jabar, Jateng, Jatim, Banten, Bali, Manado, Makassar, dan Batam.

Baca Juga: Viral Keberhasilan Prabowo Diputar sebelum Film Bioskop Ditayangkan, Begini Penjelasan Istana

Dana Rp2,7 triliun dari Pemda DKI dan Kementerian Ekraf.

Lanjutan hingga 2026

Tidak hanya berhenti pada 2025, pemerintah juga menyiapkan kelanjutan empat program utama pada 2026, mulai dari perpanjangan PPh Final 0,5 persen bagi UMKM, insentif PPh 21 untuk pariwisata, PPh 21 bagi industri padat karya, hingga diskon iuran BPJS bagi pekerja bukan penerima upah.

“Pemerintah akan memastikan program yang efektif tetap berlanjut. Tujuan utamanya menjaga daya beli masyarakat dan mendukung produktivitas,” jelas Purbaya, dikutip dari CNN Indonesia.

Fokus pada Lapangan Kerja

Selain delapan stimulus utama, pemerintah juga menyiapkan program tambahan untuk memperluas kesempatan kerja. Beberapa di antaranya adalah pembentukan 80 ribu koperasi desa, pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP), revitalisasi tambak Pantura, modernisasi 1.000 kapal nelayan, hingga replanting 870 ribu hektare lahan perkebunan rakyat.

Airlangga menekankan bahwa program penyerapan tenaga kerja ini menjadi kunci dalam menjaga stabilitas sosial-ekonomi. “Kalau lapangan kerja tersedia, daya beli terjaga, maka roda ekonomi bisa berputar lebih kencang,” ucapnya. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS