8 Pintu Rezeki yang Disebutkan dalam Al-Qur'an
Reporter
Kamis, 15 September 2022 / 6:28 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Rezeki Allah teramat luas, tak hanya berupa materi. Bisa berupa rezeki atau nikmat kesehatan, karir, jabatan, hingga memiliki keluarga yang sakinah, istri dan anak-anak yang saleh dan salehah.
Allah SWT menjamin rezeki setiap mahluk yang bernyawa. Sayangnya, meski sudah mengetahui hal ini, tak jarang manusia masih merasa gelisah dan khawatir akan rezekinya. Tidak sedikit di antara mereka menghalalkan sesuatu yang diharamkan untuk menggapainya.
Dikutip dari mui.or.id, anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Nurul Irfan menyampaikan bahwa konsep mengenai rezeki ini sudah diatur dalam surah Al-Hud: 6 yang berbunyi:
Artinya: Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
KH. Nurul menuturkan kemungkinan penggalan ayat di atas adalah asal-muasal kalimat ‘’banyak anak banyak rezeki’’ muncul. Hal ini dikarenakan adanya jaminan bahwa Allah mencukupi rezeki tiap mahluk, termasuk rezeki seorang anak yang dilahirkan di dunia ini. Walau demikian, KH. Nurul menegaskan bahwa kita tetap tidak boleh berpangku tangan dan mengharapkan rezeki itu diberikan begitu saja oleh Allah. Perlu ikhtiar agar rezeki itu didapatkan.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, Umar bin Khattab pernah menegur pemuda-pemuda yang seharian banyak menghabiskan waktunya di masjid, tanpa melakukan ikhtiar untuk mencari rezeki. Umar marah mendengar pernyataan pemuda tersebut yang mengharapkan ridha Allah, tapi enggan untuk mencari rezeki-Nya.
Dari kisah ini sebetulnya terdapat pelajaran bahwa ikhtiar itu diperlukan agar kita memperoleh apa yang telah kita usahakan selama ini.
Allah memang menjamin rezeki tiap mahluk-Nya, tapi jaminan tersebut juga berdasarkan atas usaha kita. KH. Nurul dalam hal ini menganalogikannya dengan cicak. Cicak tetap berikhtiar untuk mencari rezeki-Nya, meski ia tak dapat berjalan karena tubuhnya hanya menempel di dinding, cicak merayap dari satu sisi ke sisi lain untuk mendapatkan makanan. Allah menjamin rezekinya melalui serangga-serangga yang datang mendekat padanya, sehingga ia dapat tetap hidup dan makan dari serangga tersebut.
Analogi yang demikian juga diterangkan dalam hadis, bahwa Allah menjamin dan memberi rezeki sesuai dengan kebutuhan mahluk-Nya. Allah maha mengetahui apa yang dibutuhkan mahluk-Nya.
Baca Juga: Hati-hati Istidraj, Azab Allah dalam Bentuk Kenikmatan Dunia
“Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. (QS. Asy Syuraa: 27).
Dikutip Islampos.com dari Persis.or.id, dalam Al-Quran, setidaknya disebutkan ada 8 jalan rezeki yang Allah berikan untuk hamba-hamba-Nya.
1. Rezeki yang telah dijamin
“Tidak ada satu mahluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya” (Q.S.11: 6).
Contoh: Meskipun seorang anak yatim piatu tidak memiliki orang tua, namun ia akan tetap hidup sampai besar dirawat panti asuhan atau diadopsi oleh keluarga lain.
2. Rezeki karena usaha
“Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya” (Q.S.53: 39).
Contoh: Karena keuletan dalam usaha, kini bangsa Turki bisa makmur, padahal alamnya tidak begitu kaya.
3. Rezeki karena bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu” (Q.S.14: 7)
Contoh: Brunei Darusalam baru-baru ini menerapkan syariat Islam sebagai rasa syukur kepada Allah atas nikmat-Nya, maka mereka kini menemukan ladang gas baru kapasitas miliaran kubik.
4. Rezeki tak terduga
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya”
(QS. At Thalaq: 2).
Contoh: Karena ketakwaan penduduk Mekkah dan Madinah, siapa sangka minyak dan gas berada di bawah tanah Hijaz (Arab Saudi).
5. Rezeki karena istighfar
“Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta” (QS. 71: 10-11).
Contoh: Kaum Nabi Yunus, setelah mereka bertobat maka Allah karuniakan kemakmuran bagi mereka sampai 40 tahun, riwayat lain mengatakan 80 tahun lamanya.
6. Rezeki karena menikah
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan kemapanan kepada mereka dengan karunia-Nya.” (QS. an-Nur: 32).
Baca Juga: 3 Golongan Manusia Paling Buruk Kedudukannya di Hari Kiamat
Contoh: Ketika masih bujangan, Abdurrahman bin Auf r.a hanya seorang penjual tali, namun setelah menikah ia menjadi pengusaha besar owner Pasar Madinah.
7. Rezeki karena anak
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.” (QS. al-Isra: 31).
Contoh: Yakub waktu mudanya hijrah dari rumahnya dan menjadi penggembala kambing. Setelah menikah dan memiliki 12 anak, justru kambing-kambingnya juga makin bertambah banyak.
8. Rezeki karena sedekah
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak” (QS. Al Baqarah: 245).
Contoh: kedermawanan Utsman bin Affan r.a hingga kini masih ada warisannya dan tabungannya masih tersimpan di nomor rekening Bank Syariah Arab Saudi. (C)
Penulis: Haerani Hambali