Akibat Kelangkaan Gas Elpiji, Pedagang Gorengan Berhenti Menjual
Reporter
Rabu, 25 Oktober 2023 / 11:12 am
KENDARI, TELISIK.ID - Akibat sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilo gram, warga Kota Kendari, terutama pedagang kecil, harus menutup usahanya untuk sementara waktu.
Serly, seorang pedagang gorengan di pinggir jalan poros By Pass Jalan Ir. H. Alala, mengaku terpaksa berhenti jualan karena tidak mendapatkan gas 3 elpiji 3 kilo gram. Selain sulit, harganya juga melambung tinggi.
"Berapa kita mau jual gorengannya kalau harga gas terlalu mahal," keluhnya.
Biasanya, gorengan ia jual rata-rata Rp5000 empat, baik itu bakwan, pisang goreng, tahu isi dan yang lainnya. Itu saja, sudah banyak pembeli yang mengeluh mahal. Nah, kalau gas elpiji langka dan mahal, berarti dia harus menaikkan harga gorengannya. Bisa-bisa tak ada lagi yang membeli dagangannya.
Hal serupa diungkapkan Mardiana, yang untuk sementara waktu terpaksa tidak menjual gorengan, dikarenakan sudah beberapa hari tidak mendapatkan gas elpiji di kios maupun di pangkalan gas.
"Jangankan untuk jualan, untuk memasak di rumah saja sudah tidak ada gas," ungkap Mardiana.
Ia dan suaminya sudah berkeliling di wilayah Anduonohu, tak satupun gas yang ia temukan.
Baca Juga: Gas Elpiji 3 Kg Tembus Rp 70.000 Per Tabung di Kota Kendari
"Ada ji yang jual, tapi harganya mahal sekali, berkisar Rp 65.000-Rp 70.000 per tabungnya," tambahnya.
Biasanya pada sore hari ia dan suaminya sudah memasang gerobak gorengan di perempatan Bundara Tank, namun karena gas mahal dan langka, ia dan suaminya untuk sementara waktu tidak menjual lagi.
Hampir seluruh pelaku usaha makanan mengeluhkan hal yang sama. Mereka berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan ini agar usahanya bisa berjalan kembali. (A)
Penulis: Thamrin Dalby
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS