HUT ke-16, Ini Pencapaian dan Proyek Besar Pembangunan Buton Utara yang Digarap
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Senin, 03 Juli 2023
0 dilihat
Upacara HUT ke-16 Kabupaten Buton Utara di ruang terbuka hijau (RTH) Mina-Minanga, Minggu, (2/7/2023). Foto: Ist.
" Kabupaten Buton Utara baru saja merayakan hari jadinya yang ke-16, Minggu (2/7/2023) kemarin. Perayaan ulang tahun Buton Utara digelar dengan upacara yang dipimpin oleh Bupati, Ridwan Zakariah "
KENDARI, TELISIK.ID - Kabupaten Buton Utara baru saja merayakan hari jadinya yang ke-16, Minggu (2/7/2023) kemarin. Perayaan ulang tahun Buton Utara digelar dengan upacara yang dipimpin oleh Bupati, Ridwan Zakariah.
Usai upacara, kegiatan beralih pada sidang paripurna istimewa DPRD Buton Utara, di sana Ridwan memaparkan pencapaian Pemda Buton Utara selama setahun belakangan.
HUT Buton Utara ke-16 mengangkat tema “Bangkit Bersama dalam Pemulihan Ekonomi Masyarakat Menuju Buton Utara yang Maju, Adil dan Sejahtera."
Ridwan mengatakan, tema tersebut diangkat untuk mengajak semua masyarakat memperkuat semangat optimisme untuk bangkit, setelah kurang lebih dua tahun segala aktivitas terbelenggu dan terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Ia memaparkan, indikator makro pembangunan yang berhasil dicapai Buton Utara tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi tahun 2022 mencapai 5,01 persen, angka tersebut meningkat 0,9 persen di banding tahun 2021 yang berada pada angka 4,08 persen.
Adapun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Buton Utara berada pada Rp 2,46 triliun, sedangkan PDRB harga berlakunya Rp 3,80 triliun.
Sebagai informasi, dilansir dari Bps.go.id, PDRB sendiri adalah jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di daerah tersebut.
PDRB menurut harga berlaku digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu daerah. Sementara itu, PDRB konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga.
Kontribusi PDRB Buton Utara paling besar disumbang oleh sektor pertanian sebesar 38,39 persen, sektor konstruksi sebesar 17,02 persen, dan sektor perdagangan sebesar 14,07 persen.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada turunnya angka kemiskinan di Buton Utara, dari yang semula 14,89 di tahun 2021, turun 0,63 persen menjadi 14,26 di tahun 2022.
Begitu juga dengan angka pengangguran terbuka yang turun 0,9 persen dari 3 persen menjadi 2,1 persen di tahun 2022. sedangkan PDRB perkapita tahun 2022 meningkat menjadi Rp 55,05 juta, yang menjadikan pendapatan masyarakat Buton Utara berada pada urutan ke-6 terbesar dari 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara.
Di tahun 2023, tiga proyek mayor sedang digenjot dan diharapkan akan meningkatkan daya saing daerah, meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat serta membuka peluang investasi di berbagai sektor.
1. Peningkatan jalan lingkar utara Labuan-Lakansai sepanjang 70,18 kilometer.
2. Pembangunan Bandar Udara Lantagi dalam rangka meningkatkan mobilitas barang dan jasa, sekaligus mendukung kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Wakatobi.
3. Peningkatan kapasitas Pelabuhan Lelamo Kec. Kulisusu Utara yang menjadi sarana transportasi laut utama yang menghubungkan Kota Kendari dan Kabupaten Wakatobi.
Selain tiga mayor proyek tersebut, peningkatan produksi dan produktivitas sektor pertanian yaitu jagung kuning dan perikanan khususnya rumput laut, pengembangan kawasan pariwisata budaya, wisata alam, serta ekowisata hutan manggrove seluas 17,400 ha.
“Semua pemangku kepentingan dapat bersinergi dalam membangun daerah baik dari sisi perencanaan pembangunan, penganggaran, pengendalian serta pengawasan agar semua program kerja yang kita laksanakan dapat berjalan maksimal,” harap Ridwan.
Kepala Bappeda Buton Utara, Zainal Arifin mengatakan, di umur Kabupaten Buton Utara yang ke-16, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Bappenas dan berbagai kementerian untuk memaksimalkan alokasi anggaran untuk pembangunan Buton Utara.
Sektor yang paling prioritas untuk dikembangkan menurutnya adalah sektor pertanian, mengingat sektor ini menjadi tulang punggung PDRB dan pertumbuhan ekonomi.
“Konsentrasi masyarakat 60-70 persen di sektor pertanian, secara otomatis sektor itu yang menjadi prioritas pembangunan. Misalnya terkait kebutuhan alat sistem pertanian (Alsintan),” jelasnya.
Meski begitu, ia tak memungkiri sektor lain seperti pariwisata dan pertambangan juga bisa mengangkat perekonomian masyarakat. (A-Adv)