Anggap Ajaran Islam Masuk Akal, Pria Ini Putuskan Jadi Mualaf
Reporter
Jumat, 17 Juni 2022 / 10:59 am
KENDARI, TELISIK.ID - Hidayah merupakan suatu hal yang bisa datang kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan kehendak Allah SWT pada hamba yang dipilih-Nya.
Namun mesti diingat, insan tersebut juga harus berusaha untuk menjemput hidayah, bukan hanya menunggu saja.
Seperti pada kisah seorang pemuda bernama Ilham (23), yang menjemput hidayah Allah SWT dan memutuskan menjadi mualaf.
Ilham bercerita, dalam keluarganya terdapat dua agama yang berbeda di mana sang ayah bergama Islam dan sang ibu beragama Kristen.
Ia yang saat itu masih kecil, memilih untuk menjalani dua agama sekaligus. Saat ia berada di kampung halaman sang ayah maka ia akan ke masjid dan mengikuti tuntunan sebagaimana seorang Muslim. Begitupun sebaliknya.
Namun saat Ilham duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), perlahan ia mulai menemukan cahaya Islam dalam dirinya.
“Saya saat itu mulai sadar kalau hal-hal yang dijelaskan dan diajarkan dalam Islam itu lebih masuk akal ketimbang dengan agama lainnya,” katanya, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga: Bukti Cinta Sejati, Pria Ini Mantap Jadi Mualaf Usai Bertemu Pujaan Hati
Seiring berjalannya waktu, Ilham pun kemudian memutuskan untuk memilih Islam sebagai agamanya dan memutuskan menjadi mualaf pada 2008 lalu.
“Di keluarga kami memang tidak dipaksakan harus ikut ini atau harus ikut itu. Saya dan kedua saudara saya diberi kebebasan sepenuhnya mau ikut agama siapa, dan alhamdulillahnya kami bertiga memilih untuk masuk Islam,” ujarnya.
Setelah memeluk islam, Ilham mengaku ujian dari Allah SWT kemudian dihadapkan kepadanya, seperti larangan-larangan dalam ajaran Islam yang harus selalu ia hindari.
Selain itu, saat bertemu dengan keluarga besar sang ibu, rasa tak enakan seringkali dirasakan dalam diri Ilham.
Baca Juga: Gadis Atheis China Ini Jadi Mualaf Setelah Bertemu Pemuda Indonesia
Namun di samping itu semua, Ilham kembali berserah diri kepada Allah SWT dan kembali merasakan kepercayaan yang lebih besar mengenai Islam dan segala hal yang dilarang oleh ajaran Nabi Muhammad SAW tersebut.
“Alhamdulillah tetap berpegang teguh hingga hari ini, bahkan sekarang ibu saya juga sudah masuk Islam seperti saya dan saudara-saudara saya,” ungkapnya.
Di akhir ceritanya, Ilham berharap ke depannya ia dan keluarga dapat semakin istiqamah dengan agama mereka saat ini, serta bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari hari-hari sebelumnya. (A)
Penulis: Nurdian Pratiwi
Editor: Haerani Hambali