Anggota DPR RI Ridwan Bae Tawarkan Solusi Atasi Krisis Air Bersih di Kendari

Erni Yanti

Reporter

Senin, 16 Desember 2024  /  9:13 pm

Anggota DPR RI Ridwan Bae diwawancarai usai melakukan reses di Kendari. Foto: Erni Yanti/ Telisik

KENDARI, TELISIK.ID – Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, mengunjungi Kota Kendari pada Senin (16/12/2024) untuk membahas solusi atas krisis air bersih yang dihadapi oleh kota tersebut.

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka reses anggota DPR RI dan diselenggarakan di Kantor Balaikota Kendari.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Bae menyoroti masalah serius yang dialami masyarakat Kendari terkait dengan pasokan air yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Saat ini, Kota Kendari membutuhkan sekitar 800 liter per detik air bersih untuk memenuhi seluruh kebutuhan warganya, namun hanya mampu menyediakan sekitar 90 liter per detik, yang menunjukkan kekurangan hingga hampir 90 persen dari total kebutuhan.

Baca Juga: Mobil Angkot Terbakar Hebat di SPBU Kota Lama Kendari

"Air bersih di Kota Kendari sangat bermasalah. Dari kebutuhan 800 liter per detik, yang ada sekarang hanya sekitar 90 liter. Kekurangannya sangat besar, dan pipa-pipa yang ada sudah sangat tua, bahkan banyak yang sudah kropos," ujar Ridwan Bae.

Ridwan Bae menegaskan bahwa permasalahan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga memerlukan keterlibatan pemerintah pusat.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah revitalisasi sistem penyediaan air, termasuk penggantian pipa-pipa usang dan pengurangan kebocoran yang selama ini terjadi.

Ridwan Bae juga menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti Wali Kota Kendari dan Kepala Balai Jalan dan Jembatan Sulawesi Tenggara, untuk segera membahas rencana perbaikan infrastruktur air ini dengan kementerian terkait.

"Ini adalah masalah yang perlu penanganan khusus, karena kebutuhan air bersih adalah hak dasar setiap warga negara. Kami akan terus memperjuangkan agar proyek ini bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR," tambah Ridwan Bae.

Ridwan Bae mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat akan ada pertemuan antara pihak-pihak terkait untuk menyusun rencana dan proposal yang akan disampaikan kepada kementerian terkait.

Ia menargetkan, jika seluruh administrasi dan perhitungan sudah lengkap, usulan ini dapat diajukan pada anggaran tahun 2026.

"Kami akan terus berupaya agar masalah air ini bisa segera ditangani oleh pemerintah pusat. Harapannya, dengan dukungan semua pihak, masalah air bersih ini bisa segera teratasi, dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah bisa pulih kembali," ujar Ridwan Bae.

Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, menyampaikan apresiasi terhadap perhatian yang diberikan Ridwan Bae terhadap masalah air bersih di kota ini.

Yusup menegaskan bahwa persoalan air bersih di Kendari sangat kompleks, bukan hanya karena kurangnya pasokan, tetapi juga karena banyak fasilitas yang sudah tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami sangat mengapresiasi kehadiran Bapak Ridwan Bae yang telah melihat langsung kondisi di lapangan. Masalah air bersih ini sangat penting karena merupakan kebutuhan dasar," ujar Muhammad Yusup.

Selain masalah air bersih, Yusup juga berharap adanya perhatian terhadap infrastruktur lainnya, seperti jalan, drainase, dan penataan kota secara keseluruhan.

Ia berharap segera ada koordinasi antara pemerintah kota dan pemerintah pusat untuk mengusulkan perbaikan sistem penyediaan air, yang akan dibahas dengan Menteri PUPR dalam waktu dekat.

Baca Juga: Operasi Perdana di RS Jantung dan Otak Sultra Berhasil, Pasien Pulang dengan Kondisi Sehat

Direktur PDAM Tirta Anoa Kendari, Zainuddin, menambahkan bahwa untuk mencapai pelayanan air yang maksimal, perlu dilakukan pengurangan kehilangan air yang disebabkan oleh kebocoran pipa dan sambungan ilegal.

PDAM berencana untuk melakukan revitalisasi jaringan pipa yang sudah tua dan rusak guna mengurangi kebocoran yang selama ini cukup besar.

"Jika kami bisa mengurangi kebocoran dan sambungan ilegal, kami yakin kami bisa memperbaiki sistem penyediaan air di Kota Kendari. Namun, untuk mencapai pelayanan yang maksimal, kami membutuhkan 800 liter per detik," ujar Zainuddin.

Zainuddin berharap, dengan adanya perhatian dan langkah-langkah konkret dari berbagai pihak, masalah krisis air di Kota Kendari dapat segera teratasi, sehingga masyarakat dapat menikmati akses air bersih yang lebih baik di masa depan. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS