Bahlil Klaim Aman untuk Pasokan Gas LNG Januari-Juni 2026, Sisanya?
Reporter
Sabtu, 20 Desember 2025 / 11:38 am
Bahlil jamin pasokan LNG aman hingga Juni 2026, semester selanjutnya masih menunggu. Foto: Repro Kompas.
JAKARTA, TELISIK.ID - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan pasokan LNG aman hingga Juni 2026, namun tantangan menanti untuk paruh kedua tahun tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan kabar gembira mengenai ketersediaan Liquefied Natural Gas (LNG) di Indonesia. Bahlil mengklaim bahwa pasokan LNG untuk kebutuhan domestik maupun ekspor pada semester pertama tahun 2026 berada dalam kondisi aman.
"Untuk 6 bulan pertama sudah clear. Jadi di 2026 dari Januari sampai dengan bulan Juni itu clear. Jadi gak ada isu," ujar Bahlil, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Sabtu (20/12/2025).
Klaim ini didasarkan pada perencanaan yang telah diselesaikan pemerintah bersama para offtaker, dengan memprioritaskan kebutuhan dalam negeri di atas kuota ekspor. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap pertumbuhan konsumsi LNG domestik yang melebihi proyeksi pada tahun 2025.
Pemerintah telah melakukan penyesuaian kontrak ekspor secara berkala untuk mengalihkan alokasi ekspor, demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca Juga: Pegawai Lama Gunakan Cara 86, Bahlil Resmi Naikan Tukin ASN Kementerian ESDM 100 Persen di 2025
Bahlil menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan amanat Pasal 33 UUD 1945, yang mengedepankan kedaulatan energi dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kepentingan nasional.
"Kenapa itu kita lakukan? Karena perintah Bapak Presiden, kalau kita bicara tentang kedaulatan energi, itu tergantung dari berapa banyak kita impor. Dan yang kedua, keadilan negara pasal 33 ini kan kekayaan kita harus kita perhatikan dulu untuk kepentingan negara kita," jelasnya.
Namun, perhatian kini tertuju pada periode setelah Juni 2026. Bahlil mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menyusun rancangan neraca gas yang tepat untuk semester kedua tahun tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah menyadari adanya tantangan dalam memastikan pasokan gas yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Pemerintah berhati-hati dalam mengatur alokasi gas, agar tetap memprioritaskan kebutuhan domestik sambil menjaga komitmen ekspor.
Baca Juga: Bahlil Segera Terapkan SPBU Wajib Isi BBM Dicampur Etanol 10 Persen
"Nah, Juli ke atas lagi baru kita rancang. Jadi baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor sudah aman. Nanti kita akan umumkan lagi nanti pada semester kedua," tambahnya.
Pernyataan Bahlil ini memberikan sedikit kepastian di tengah ketidakpastian pasar energi global. Namun, pekerjaan rumah pemerintah masih banyak. Rancangan neraca gas untuk semester kedua tahun 2026 harus segera diselesaikan untuk menjamin ketersediaan energi yang stabil dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pemerintah juga perlu terus berupaya meningkatkan produksi gas dalam negeri dan mengembangkan sumber-sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada impor. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS