Banjir Kembali Menerjang Perkampungan Warga di Kolaka Utara
Reporter Kolaka Utara
Kamis, 17 Desember 2020 / 11:23 pm
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Belum selesai penanganan banjir bandang yang terjadi di Desa Latawaro, Kecamatan Lambai. Kini, banjir kembali menerjang perkampungan warga di Desa Batu Ganda Permai, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Kamis (17/12/2020).
Akibatnya, jembatan batu ganda setinggi kurang lebih 10 meter dari permukaan air yang terletak di jalan poros Trans Sulawesi untuk sementara tidak dapat dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat karena tertutupi banjir.
Kepala Desa Batu Ganda, Masbahuddin mengungkapkan, sampai saat ini banjir belum surut dan sebagian rumah warga sudah ada yang terbawa banjir.
"Kalau di tempat saya kondisi air sekitar satu meter pak, dan ini belum surut. Yang paling parah Dusun I dan Dusun III, bahkan menurut informasi yang saya dapat dari warga saya di Dusun III, sudah ada beberapa rumah di bantaran sungai yang hanyut terbawa banjir," kata kades Batu Ganda Permai saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan, sebagian warga Dusun I dan III sudah mengungsi ke dataran tinggi.
Baca juga: Pupuk Organik Olahan Warga Bombana Diborong
"Akses jalan menuju Dusun III belum bisa di lalui pak, karena air tingginya satu meter. Saya telepon warga di sana juga sudah tidak diangkat hpnya," terangnya.
Banjir yang menerjang Desa Batu Ganda Permai dan merendam sebagian Desa Rante Limbong, Tojabi dan Pitulua terjadi sekitar pukul 21.30 Wita tadi.
Informasi sementara yang dihimpun, tidak ada korban jiwa dari musibah ini. Hanya saja, puluhan rumah di Desa Batu Ganda Permai terendam air setinggi satu meter dan ada sebagian rumah yang hanyut terbawa banjir.
Sementara itu, berdasarkan keterangan warga, Nur Kholis, bahwa kendaraan yang hendak menuju arah selatan Kota Lasusua terhenti di bundaran patung kerbau, lantaran akses jalan yang tidak bisa dilalui akibat luapan banjir sungai batu anda.
"Kalau sekitar jalan Trans Sulawesi tepatnya di Desa Rante Limbong air setinggi mata kaki dan itu tidak bisa dilalui karena menutupi aspal dan arusnya deras," terangya. (B)
Reporter: Muh. Risal
Editor: Fitrah Nugraha