Banjir Landa Lima Desa di Muna Barat

Putri Wulandari

Reporter Muna Barat

Rabu, 08 Januari 2025  /  9:27 pm

Salah satu lokasi di Muna Barat yang dilanda banjir, Rabu (8/1/2025). Foto: Putri Wulandari/Telisik

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, sejak beberapa hari terakhir menyebabkan lima desa di kabupaten ini terendam banjir.

Wilayah Kusambi, yang sudah menjadi langganan banjir saat hujan deras, kembali mengalami hal yang sama dan memaksa sebagian masyarakat setempat mengurungkan aktivitas mereka.

Pantauan telisik.id pada Rabu (8/1/2025), banjir terjadi di beberapa titik di Desa Lombu Jaya, tepatnya di sekitar Pasar Lombu Jaya hingga menuju SMPN 2 Sawerigadi.

Selain itu, banjir juga merendam wilayah lainnya seperti Desa Kombikuno, Desa Lahaji, dan Desa Guali. Kondisi ini mengundang keluhan dari warga yang terdampak.

Baca Juga: Pemkab Buton Selatan Siapkan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis untuk 3.000 Sekolah

Seorang guru di SMPN 2 Sawerigadi, Ramasia, mengungkapkan bahwa hujan deras selalu mengakibatkan genangan air di sekitar sekolahnya. Genangan hingga ke dalam ruang kelas dan membatasi kegiatan belajar mengajar.

“Jika hujan berturut-turut, genangan air baru bisa surut setelah dua hari. Bahkan, tadi sore saya masih melihat genangan air saat pergi melatih silat di sekolah,” ujar Ramasia melalui pesan WhatsApp.

Ramasia berharap pemerintah daerah segera memberikan perhatian serius terhadap masalah ini karena sekolah yang terendam banjir sangat memprihatinkan.

Ia menceritakan, meski genangan air terjadi di halaman dan menuju ruang belajar, siswa dan guru tetap masuk kelas dan harus melintasi genangan air untuk melanjutkan aktivitas belajar mengajar.

Baca Juga: Hakim Tolak Eksepsi Terdakwa Politik Uang Pilkada Kabupaten Buton 2024

Di tempat terpisah, Hatong, warga Desa Kombikuno, juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap banjir yang melanda wilayahnya. Dia menyebut banyak rumah di desanya yang terendam banjir.

“Kami khawatir proyek drainase yang tidak tuntas dan asal-asalan ini justru memperburuk kondisi banjir di desa kami,” keluh Hatong.

Banjir juga melanda Desa Lahaji dengan permukaan air mencapai setinggi lutut anak usia sekolah. Warga desa setempat, Saharudin, yang dikonfirmasi mengatakan bahwa genangan air terjadi di tiga titik.

“Di sini air tergenang ada tiga titik, salah satunya di jalan raya (di depan SD Desa Lahaji) itu,” kata Saharudin. (A)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TOPICS