Bank Indonesia Ungkap Faktor Ekonomi Sumatera Utara Membaik
Reporter Medan
Rabu, 01 Maret 2023 / 4:12 pm
MEDAN, TELISIK.ID - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumatera Utara memprakirakan pertumbuhan ekonomi global lebih tinggi dari sebelumnya. Begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi daerah yakni berkisar antara 3,8-4,7% (yoy).
“Tekanan inflasi global menurun dipengaruhi dengan membaiknya gangguan rantai pasokan. Meskipun demikian, inflasi tetap di level tinggi seiring dengan harga energi dan pangan yang belum turun signifikan,” ungkap Kepala Perwakilan BI Sumatera Utara, Doddy Zulverdi, Rabu (1/3/2023).
BI mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tetap tinggi yakni 5,01% (yoy) pada triwulan IV-2022 dan 5,31% (yoy) secara keseluruhan tahun 2022, di tengah pertumbuhan ekonomi global yang dalam trend melambat.
Baca Juga: Ivan Gunawan Bakal Pamerkan Motif Tenun Khas Kolaka Timur
Trend pemulihan ekonomi Sumatera Utara terus berlanjut dan mencatat pertumbuhan 5,26% (yoy) pada triwulan IV-2022 lebih tinggi di bandingkan triwulan sebelumnya. Konsumsi rumah tangga yang menguasai pangsa terbesar dari sisi pengeluaran mencatatkan peningkatan di triwulan IV 2022 seiring masuknya periode HBKN nataru yang tercermin dari hasil survei penjualan eceran (SPE) yang meningkat khususnya untuk makanan, minuman dan tembakau, serta peralatan rumah tangga.
Selanjutnya, Doddy mengaku inflasi Sumatera Utara pada tahun 2023 di perkirakan lebih rendah di bandingkan tahun sebelumnya didukung oleh peningkatan produksi bahan pangan strategis. Sinergi kebijakan yang lebih kuat antara Pemerintah Pusat dan daerah dengan Bank Indonesia.
"Antara lain melalui penguatan implementasi GNPIP dan optimalisasi pemanfaatan anggaran pemerintah untuk pengendalian inflasi pangan, juga diprakirakan dapat mengarahkan inflasi kembali ke dalam sasaran inflasi nasional di sepanjang tahun 2023,” terangnya.
Senada, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Azka Subhan menerangkan, kondisi pandemi yang membaik mendorong aktifitas dunia usaha yang lebih baik dan tercapainya herd immunity.
"Jadi, dapat mendorong kinerja konsumsi rumah tangga, ekonomi Sumatera Utara juga bertumbuh lebih tinggi dari tahun sebelumnya," ungkapnya.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi juga terlihat dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan berasal dari seluruh lapangan usaha utama. Kondisi pandemi yang membaik dan berlanjutnya berbagai insentif pemerintah mendorong aktifitas dunia usaha yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian yang memiliki pangsa terbesar mengalami peningkatan seiring dengan puncak masa panen kelapa sawit dan trend peningkatannya, dan harga rata-rata gabah kering giling dan panen seiring kembali pulihnya permintaan," ucapnya.
Baca Juga: Pemda Bombana Perjuangkan Krisis Listrik Pulau Kabaena
Ekonomi Sumatera Utara tahun 2022 tetap resilien dan tumbuh lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Ekonomi Sumatera tahun 2022 tumbuh 4,73% (yoy) lebih tinggi dari tahun sebelumnya ditengah berlanjutnya berbagai tantangan global. Capaian tersebut juga berada pada rentan proyeksi Bank Indonesia sebesar 4,1-4,9%.
Selain itu, berbagai insentif PEN seperti program KUR 3%, insentif bantuan tunai dan insentif PPN-DTP di tengah berjalannya aktifitas ekonomi yang mengadopsi kenormalan juga menjadi penopang pulihnya ekonomi nasional maupun daerah.
"Untuk ke depannya, diharapkan pemerintah daerah dan steakholder terus melakukan kerjasama yang baik untuk pemulihan ekonomi di periode mendatang," terangnya. (B)
Penulis: Reza Fahlefy
Editor: Kardin
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS