Pemda Bombana Perjuangkan Krisis Listrik Pulau Kabaena
Hir Abrianto, telisik indonesia
Rabu, 01 Maret 2023
0 dilihat
Pj Bupati Bombana bersama perwakilan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM saat membahas krisis listrik Kabaena. Foto: Kominfo
" Pj Bupati Bombana, Burhanuddin bersama beberapa kepala OPD terbang ke Jakarta guna memperjuangkan aspirasi masyarakat Bombana, khususnya di Pulau Kabaena terkait kebutuhan penerangan "
BOMBANA, TELISIK.ID - Pj Bupati Bombana, Burhanuddin bersama beberapa kepala OPD terbang ke Jakarta guna memperjuangkan aspirasi masyarakat Bombana, khususnya di Pulau Kabaena terkait kebutuhan penerangan (listrik).
Pertemuan dilakukan dengan Perwakilan Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Pokja Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik Gatrik, Pj. Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tenggara, PLN Divisi Perencanaan Strategi Distribusi, PLN Operasi Distribusi Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara serta PLN UID Sulselbar.
Urgensi kelistrikan di Kabupaten Bombana merupakan salah satu isu penting yang menjadi perhatian pemerintah. Untuk itu, Sebagaimana diungkapkan oleh Kadis Kominfo Bombana, Sofian Baco, Pemerintah Kabupaten Bombana dalam menjawab hal tersebut dengan langkah nyata, di antaranya pemda mengajukan permohonan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui surat Pj Bupati Bombana Nomor 671.1/214 untuk melakukan rapat pembahasan kelistrikan di Kabupaten Bombana.
"Alhamdhullilah pada Selasa (28/2/2023) kemarin sudah digelar rapat bersama dengan pemerintah pusat, Kementerian ESDM Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, rapat digelar di ruang rapat Arismunandar lantai 4, Ditjen Ketenagalistrikan," ujar Sofian Baco pada Telisik.id, Rabu (1/3/2023).
Melalui rapat tersebut, lanjut Sofian, Ditjen Ketenagalistrikan menyampaikan bahwa di Provinsi Sulawesi Tenggara masih terdapat 6 sistem yang belum beroperasi 24 jam per hari, dan 6 sistem tersebut telah direncanakan akan dilakukan konversi ke PLT EBT yang ditargetkan COD pada tahun 2026 mendatang.
Baca Juga: Tidak Ada Fasilitas Kesehatan, Warga Kabaena Harus Siapkan Belasan Juta Biaya Pemulangan Jenazah
Sementara untuk kondisi kelistrikan di Pulau Kabaena, PT PLN (Persero) menyampaikan bahwa saat ini di Pulau Kabaena disuplai melalui PLTD Sikeli dengan kondisi menyala 15 jam dan dipasok oleh 5 mesim dengan kapasitas yang terpasang 2.335 kw, daya mampu 1.840 kw dengan beban puncak sebesar 1.820 kw serta cadangan daya sebesar 20 kw. Menurut PT PLN, untuk meningkatkan layanan menjadi 24 jam menyala, diperlukan tambahan mesin dengan total kapasitas 1 mw (2x@500 kw atau 1x1.000 kw) sehingga total kapasitas terpasang menjadi 3.335 kw dengan daya mampu menjadi 2.840 kw serta diperlukan dukungan penambahan luas lahan.
Tindak lanjut dari hasil rapat yang telah dilakukan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bombana siap melakukan penambahan luas lahan lokasi PLTD dan pembiayaan relokasi mesin pembangkit dan infrastruktur pendukungnya.
Baca Juga: Transportasi Laut Kasipute Menuju Pulau Penghasil Nikel Kabaena Bombana Lumpuh
Sedangkan dari PT PLN sendiri, akan melakukan penambahan mesin pembangkit 1 mw (2x@500 kw atau 1x1.000 kw), penambahan kapasitas tangki dengan total sebesar 80 kl, akan melakukan konfirmasi ke PLN Nusantara Power terkait pemanfaatan mesin pembangkit di PLTD Ladumpi serta akan menindaklanjuti terkait usulan penambahan kebutuhan BBM.
Pj Bupati Bombana, Burhanuddin mengatakan, pihaknya tetap optimis untuk memenuhi janjinya memperjuangkan listrik atau PLN di Kabaena aktif 24 jam.
"Kami tetap berupaya penuh untuk menepati janji untuk aktifkan listrik di Kabaena 24 jam. Komisi VII DPR RI juga sudah terlibat membahas soal Kabaena, Direktur PLN juga sudah menanggapi, Pemprov juga sudah terlibat. Memang soal ini butuh proses karena melibatkan beberapa instansi berbeda," pungkasnya. (A)
Penulis: Hir Abrianto
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS