Buntut Tolak UAS, Singapura Klaim Dapat Ancaman Bom

Fitrah Nugraha

Reporter

Selasa, 24 Mei 2022  /  9:46 am

Unjuk rasa para pendukung Ustaz Abdul Somad. Foto: Repro bertuahpos.com

JAKARTA, TELISIK.ID - Penolakan yang dilakukan Pemerintah Singapura terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS) beberapa waktu lalu, berbuntut panjang.

Penolakan Singapura itu memantik kontroversi di Indonesia. Para pendukung UAS mengecam Singapura yang mereka tuding sebagai negara islamophobia.

Demonstrasi mereka di depan Kedutaan Besar Singapura di Jakarta pada 20 Mei kemarin, menuntut permintaan maaf.

Bahkan Menteri Dalam Negeri Singapura K. Shanmugam menuding para pendukung UAS telah melayangkan berbagai ancaman ke pemerintah negeri tersebut.

Melansir Suara.com - jaringan Telisik.id dari CNA/The Strait Times, tudingan ancaman yang diterima Singapura salah satunya ancaman melakukan pengeboman seperti aksi 9/11 di New York pada 2001 silam.

Dalam jumpa pers pada Senin (23/5/2022), Shanmugam mengklaim bahwa pihaknya memantau ancaman-ancaman yang dikirim oleh pendukung Abdul Somad di website-website serta akun media sosial resmi Singapura.

Salah satu komentar, yang telah dihapus oleh Meta, induk bisnis Facebook, berisi ancaman untuk mengebom Singapura seperti yang dilakukan para teroris Al Qaeda di New York pada 11 September 2001.

Kendati demikian, pemilik akun yang mengirim ancaman juga sudah dinonaktifkan oleh Meta.

"Hei kalian, para pemimpin Singapura, negara yang islamophobia, kami menunggu permintaan maaf untuk warga dan muslim Indonesia dalam 2 x 24 jam. Jika kalian mengabaikan seruan ini, maka kami akan mengusir duta besar kalian, kami akan mengirim pasukan pembela Islam, pasukan keadilan sejahtera, dan pasukan pembela ulama untuk menyerang negara kalian seperti 9/11 di New York 2001," jelas Shanmugam, mengutip ancaman tersebut.

Ancaman lain adalah gerakan boikot produk-produk Singapura dan seruan untuk berhenti berwisata ke negara tersebut.

Untuk diketahui, jumpa pers ini merupakan buntut dari ditolaknya Ustaz Abdul Somad oleh Singapura pada 16 Mei 2022 kemarin. Di mana saat itu sang dai hendak masuk ke negara tersebut via Batam.

Pemerintah Singapura, lewat pernyataan resmi, mengatakan bahwa Abdul Somad diusir karena kotbah-kotbahnya tak cocok dengan kondisi multiras dan multiagama di negara tersebut.

Menanggapi hal itu, Kementerian Luar (Kemenlu) Negeri Indonesia menyebut Bahwa hak Singapura sebagai negara berdaulat untuk menentukan siapa saja yang boleh masuk ke wilayahnya.

Melansir cnnindonesia.com, Pemerintah Singapura mengakui telah menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad. Ada beberapa alasan yang mendasari Abdul Somad ditolak masuk Singapura.

Baca Juga: Tak Lantik Pj Muna Barat dan Buton Selatan, Pemprov Sulawesi Tenggara Dipanggil Kemendagri

Ini empat alasan Singapura menolak kehadiran Abdul Somad dikutip dari situs resmi Kementerian Dalam Negeri Singapura:

1. Dianggap Sebarkan Ajaran Ekstremis dan Segregasi

UAS dianggap menyebarkan ajaran yang ekstremis dan segregasi.

"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.

2. Pernah Ceramah soal Bom Bunuh Diri

Dalam pernyataannya, Singapura juga menyampaikan kritik terhadap pernyataan UAS yang pernah membahas soal bom bunuh diri dalam ceramahnya.

"Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'."

3. Pernah Sebut Salib Kristen Rumah Jin Kafir

Pemerintah Singapura pun menyebut Somad pernah melontarkan komentar yang merendahkan agama lain seperti Kristen. Somad disebut pernah menyebut salib sebagai tempat tinggal roh kafir.

"Ia (UAS) pernah membuat komentar merendahkan agama lain seperti Kristen dengan menggambarkan bahwa salib Kristen merupakan tempat tinggal jin kafir (roh jahat)."

4. Kafirkan Ajaran Agama Lain

Singapura juga menolak UAS karena ia pernah melontarkan pernyataan mengkafirkan agama lain dalam ceramahnya.

Baca Juga: Viral: Hijab Pesilat Indonesia Lepas saat Tanding di SEA Games, Reaksi Lawan Bikin Kagum

"Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.

"Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura. (C)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

TOPICS