Bupati Tak Hadir, RDP di DPRD Luwu Utara Berakhir Ricuh

Rezki Mas'ud

Reporter Makassar

Selasa, 11 Agustus 2020  /  8:35 am

Suasana ricuh saat RDP di DPRD Luwu Utara. Foto: Ist.

MASAMBA, TELISIK.ID — Rapat dengar pendapat (RDP) terkait percepatan pembangunan pasca banjir bandang yang digelar di ruang rapat DPRD Luwu Utara berakhir ricuh, pada Senin (10/08/2020).

Para pendemo memaksa untuk menghadirkan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, selaku komandan dalam struktur penanganan pasca banjir bandang.  

Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, Karemuddin menjelaskan, jika pihaknya sudah menghadirkan instansi teknis sesuai dengan permintaan pendemo.  

"Kita sudah hadirkan instansi teknis lingkup Pemkab Luwu Utara sesuai dengan permintaan para pendemo," kata Karemuddin, Senin (10/08/2020) sore.  

Ia juga menjelaskan, pihaknya sudah menghadirkan instansi teknis lingkup Pemkab Luwu Utara untuk mendengar sejauh mana progres penanganan pasca banjir bandang.  

Baca juga: Banjir Rendam Tiga Desa di Parigi Moutong

"Kita sudah hadirkan instansi teknis sesuai permintaan para pendemo, kalau memang instansi teknis tidak bisa menjelaskan baru kita akan menghadirkan Bupati," jelas Karemuddin.

Selain itu, Karemuddin juga meminta kepada Instansi teknis lingkup Pemkab Luwu Utara, agar segera bekerja dengan baik sesuai Tupoksinya.

Sementara itu, salah seorang warga, Adham Husain dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya ingin dewan menghadirkan struktur komandan penanganan banjir bandang, yakni Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani selaku pengambil kebijakan tertinggi dalam struktur organisasi penanganan banjir bandang. 

"Yang berhak mengambil keputusan adalah bupati bukan instansi teknis, karena kami membawa aspirasi untuk ditindaki oleh pengambil kebijakan tertinggi. Karena kita butuh solusi yang pasti dalam penanganan pasca banjir bandang," jelasnya.

Akibat tak hadirnya Bupati Luwu Utara, maka RDP yang berlangsung di dewan menjadi  ricuh.

Reporter: Rezki Mas'ud

Editor: Kardin