Densus 88 Selidiki Dugaan ACT Terkait Dana Terorisme, Ibnu Khajar Akui Donasi ke Suriah Korban ISIS
Reporter
Selasa, 05 Juli 2022 / 4:51 pm
JAKARTA, TELISIK.ID - Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror Polri mengusut lebih lanjut temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait indikasi penggunaan dana masyarakat yang dihimpun lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk kegiatan terorisme.
"Permasalahan ini masih dalam penyelidikan Densus 88," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar dilansir dari CNNIndonesia.com, Selasa (5/7/202).
Aswin belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai proses penyelidikan yang dilakukan pihaknya terkait lembaga tersebut. Dia juga belum membeberkan apakah ada afiliasi antara ACT dengan kelompok tertentu yang ditemukan oleh aparat penegak hukum.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan bahwa hasil analisis tersebut dilakukan pihaknya secara proaktif terhadap sejumlah lembaga yang dicurigai. Ada pula beberapa laporan dari aparat penegak hukum yang menjadi dasar penelusuran keuangan.
"Itu proaktif dan reaktif. Dari data laporan kemudian kami analisis dan ada juga permintaan dari penegak hukum terkait," ucapnya.
Menurut dia, terdapat beberapa transaksi mencurigakan dilakukan oleh ACT ke luar negeri yang berkaitan dengan terorisme. Hanya saja, Ivan belum dapat merincikan mengenai nama-nama negara yang dimaksud.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Keluarkan Regulasi Ganja untuk Medis
"Ada beberapa negara, saya harus cek datanya (negara tujuan transaksi)," tambah dia.
Sementara itu dilansir dari Hidayatullah.com, Lembaga Kemanusiaan ACT membantah terlibat dalam penyaluran dana untuk teroris. Tudingan itu sendiri disampaikan oleh PPATK.
“Dana yang mana? kami tidak pernah berurusan dengan teroris,” ujar Presiden ACT Ibnu Khajar.
Ibnu mengaku bingung dengan tuduhan terlibat pendanaan aksi radikal maupun terorisme yang mendera lembaganya.
Baca Juga: Mengenal Ahyudin ACT Pendiri Aksi Cepat Tanggap, Heboh Soal Penyelewengan Dana Umat
“Kami sebetulnya bingung, kami diundang, kami datang. Di tiap program kami selalu mengundang entitas seperti gubernur, menteri juga selalu datang. Terakhir itu distribusi bantuan pangan dilakukan di depan Mabes TNI, kami kerja sama dengan Pangdam Jaya,” ujarnya.
Ibnu mengakui memang ada bantuan yang dikirimkan ke Suriah, namun bantuan itu dikirimkan untuk korban perang di sana. (C)
Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Musdar