Dinas Kesehatan Kota Kendari Prioritaskan Masalah Stunting di 2023
reporter
Rabu, 21 Desember 2022 / 10:28 am
KENDARI, TELISIK.ID - Stunting atau kondisi kekurangan gizi kronis pada anak menjadi masalah serius di Indonesia. Kondisi tersebut harus segera ditangani untuk menyelamatkan generasi muda dari kualitas SDM yang semakin mundur.
Di Kota Kendari, meski tingkat stunting tidak terlalu tinggi, namun masalah ini menjadi program prioritas bagi Dinas Kesehatan Kota Kendari dalam mendukung penurunan tingkat stunting di Indonesia, yang posisinya tertinggi ke-3 di dunia, dan Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi daerah stunting tertinggi ke-5 di Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, drg Rahminingrum mengatakan, masalah stunting merupakan pekerjaan rumah setiap OPD di Sulawesi Tenggara, bukan hanya bagi Dinkes.
Hal tersebut karena menurutnya, penyebab stunting bukan hanya dari faktor kesehatan, tapi juga ekonomi, ketahanan pangan, lingkungan, dan lain sebagainya.
Khususnya dalam segi lingkungan, lingkungan yang bersih salah satunya ditandai dengan masyarakat yang sudah menerapkan Open Defication Free (ODF) atau tidak buang air besar sembarangan.
Baca Juga: Cara Daftar KIP Digital untuk Kuliah Gratis
Rahmi menjelaskan feses yang dibuang sembarangan, bakteri ecoli yang terkandung di dalamnya akan menjalar melalui udara hingga mengkontaminasi makanan yang dikonsumsi. Hal tersebut menyebabkan penyakit bagi masyarakat dan gizi yang tidak maksimal diserap oleh anak.
Kota Kendari sendiri sudah mendapat penghargaan sebagai kota sehat yang melaksanakan pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan bebas buang air besar sembarangan.
Hal inilah yang menjadi salah satu faktor rendahnya tingkat stunting di Kota Kendari dibandingkan kabupaten lain, di samping masyarakatnya yang lebih urban dan teredukasi dalam memenuhi gizi pada anak.
Ia mengimbau masyarakat, khususnya ibu hamil untuk memeriksa kandungannya di puskesmas minimal sembilan kali semasa kehamilan. Hal ini rupanya yang sering menjadi masalah karena banyak ibu dan bayi yang perkembangan gizinya tidak terpantau.
Dinkes Kota Kendari berkontribusi langsung dalam penurunan 30 persen tingkat stunting melalui program rutin di puskesmas, yaitu memberi tablet penambah darah untuk remaja dan ibu hamil, memberi vitamin untuk ibu hamil dan melakukan imunisasi dasar pada anak.
Baca Juga: Pesta Kembang Api dan Laser Meriahkan Malam Tahun Baru, Giona: Terbesar di Sulawesi Tenggara
70 persen kontribusi penurunan tingkat stunting lainnya harus diambil oleh instansi pemerintahan yang lain. Seperti Dinas PUPR yang bertugas menciptakan sistem sanitasi yang baik, Dinas Perikanan yang wajib memastikan konsumsi ikan kepada masyarakat, dan lain sebagainya.
Dilansir dari website resmi Kementerian Aparatur Sipil Negara, menpan.go.id, Presiden Joko Widodo menargetkan angka stunting harus ditekan hingga di bawah 14 persen sampai tahun 2024.
Presiden mencanangkan seluruh pihak pemerintahan akan melakukan intervensi terpadu terhadap gizi anak, kondisi rumah dan ketersediaan air. (B-Adv)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS