Dipolisikan karena Rasis ke Anies Baswedan, Umar Bonte Minta Maaf

Adinda Septia Putri

reporter

Minggu, 14 Mei 2023  /  9:47 am

La Ode Umar Bonte klarifikasi dan minta maaf atas pernyataan dalam unggahan TikToknya yang dianggap rasis terhadap bakal calon Presiden Anies Baswedan. Foto: Repro Detik.com

JAKARTA, TELISIK.ID – La Ode Umar Bonte dilaporkan ke Polda Metro Jaya, setelah membuat pernyataan yang dianggap rasis kepada Anies Baswedan di akun media sosialnya, dengan mengatasnamakan Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Dilansir dari Detik.com, mantan anggota DPRD Kota Kendari ini pun angkat bicara dan menjelaskan dirinya tak pernah bermaksud rasis.

"Jadi video yang beredar itu tidak pernah kita bermaksud untuk rasis. Jadi justru kita ingin mengingatkan bahwa dalam pentas politik ke depan tidak boleh mengangkat isu rasis, menghina, atau menggerakkan orang dalam potensi dirinya. Boleh-boleh saja kita menjadi presiden, menjadi apa itu boleh-boleh saja, tetapi pilihan politik saya bisa saja kemukakan seperti itu," kata Umar Bonte, Jumat (12/5/2023).

Umar Bonte mengatakan, dia mengakui Anies adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon presiden. Namun, Umar Bonte mengaku tidak memilih Anies.

Baca Juga: Viral Guru Curhat Diintimidasi karena Laporkan Pungli, Pilih Mundur dari ASN

"Intinya harapan saya dalam video yang beredar itu tidak ada satu pun yang menghina atau merendahkan suku bangsa, dan memang tidak diperbolehkan, tapi Anies untuk maju sebagai presiden itu hak dia dan itu bisa, secara undang-undang dia mempunyai hak untuk maju, seperti itu. Dan tidak ada menghina, menyebut, tidak ada. Dan tidak boleh di dalam kontestasi demokrasi menghina dan merendahkan suku bangsa tidak boleh itu melanggar undang-undang," katanya.

Ia menyebut setiap warga negara memiliki hak untuk memilih tokoh berdasarkan pilihan politiknya masing-masing. Ia menegaskan, ada tokoh lain yang dianggap merupakan tokoh terbaik bangsa lainnya.

"Tapi ada pilihan terbaik lain, jadi ada banyak putra bangsa Indonesia terbaik, Anies Baswedan juga putra bangsa Indonesia terbaik, Ganjar Pranowo juga putra bangsa Indonesia terbaik, Prabowo Subianto juga putra bangsa Indonesia terbaik, tetapi pilihan politk saya ada pada putra bangsa terbaik siapa? Kan gitu, bukan yang lain tidak baik, bukan bukan, bukan yang lain tidak bangsa Indonesia. Jadi jangan kebakaran jenggot hanya karena beda-beda pemikiran, bukan," katanya.

Ia menegaskan dirinya tidak memilih Anies bukan karena alasan tertentu. Umar Bonte menyebut dirinya sama sekali tidak rasis.

"Saya tidak memilih Anies bukan karena dia bukan orang Indonesia, bukan, bukan begitu logikanya, cuman dalam video itu tidak sempat memberikan penjelasan secara utuh karena itu kan singkat, begitu," ujarnya.

Meski demikian, Umar meminta maaf jika ada orang lain yang merasa terganggu dengan video tersebut.

"Kalau untuk video ini artinya apabila ada orang-orang yang merasa terganggu dengan video itu saya menyampaikan permohonan maaf saya, ya artinya kalau ada orang yang merasa terganggu, tetapi tidak pernah kita mengatakan sesuatu hal yang salah di situ," kata Umar.

Dalam  video yang diunggah di akun TikTok Umar Bonte @UmarBonte_official. Ia secara tegas menyatakan tidak akan memilih Anies sebagai presiden 2024.

“Sebagai Ketua Umum DPP KNPI secara tegas dan lugas saya tidak ingin Anies Baswedan menjadi presiden Republik Indonesia yang harus memimpin putra putra terbaik bangsa ini.

Ia mengatakan sudah terlalu berlebihan jika Anies diberi kesempatan yang lebih di pentas politik tanah air sebagai presiden. Secara tak langsung Umar mengatakan Anies bukanlah putera bangsa karena berasal dari keturunan luar layaknya penjajah, meski lahir dan besar di Indonesia.

“Karena itu saya meminta kepada seluruh pemuda Indonesia seluruh bangsa Indonesia, seluruh rakyat Indonesia berilah kesempatan terbaik untuk memimpin bangsa ini dari putra bangsamu sendiri, Prabowo oke, Ganjar Pranowo oke,” katanya.

“Jangan karena terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta lalu kemudian menjadi kepedean mau jadi presiden juga. Jangan, Anda menjadi gubernur DKI Jakarta bukan karena komunitas yang kuat di situ, bukan karena kontestasi politik kemarin, mendorong dorong agama, memaksa-maksa agama, kemudian melahirkan Anies Baswedan menjadi gubernur, tetapi untuk menjadi presiden, jangan jugalah,” tambahnya.

Baca Juga: Pembunuh Bos Isi Ulang Air Mineral yang Dimutilasi Hidup-Hidup di Semarang, Ditangkap

“Anda boleh saja memiliki orang tua atau mengaku memiliki orang tua menjadi pahlawan negara ini, tetapi untuk menjadi presiden sadar diri, jangan, ini yang saya ingin menggugah. Terima kasih. Assalamualaikum.” tandasnya.

Pernyataannya tersebut kemudian viral karena dianggap rasis. Fungsionaris DPP KNPI di bawah kepemimpinan Muh Ryano Panjaitan kemudian melaporkan Umat Bonte ke Polda Metro Jaya atas dugaan tindak pidana kejahatan informasi dan transaksi elektronik dan pencatutan nama KNPI tanpa hak, pada Jumat (12/5/2023). (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS