Dulu Buat Film Hina Rasulullah, Arnoud van Doorn Kini Jadi Pembela Islam Setelah Mualaf

Merdiyanto

Content Creator

Selasa, 15 Juli 2025  /  10:34 am

Arnound van Doorn (kiri) menjadi pembela Islam usai memutuskan menjadi mualaf. Foto: Repro Detik.

DEN HAAG, TELISIK.ID – Kisah perjalanan spiritual Arnoud van Doorn, mantan politisi sayap kanan Belanda, menjadi sorotan dunia. Pria kelahiran 18 Maret 1966 ini dulu dikenal sebagai produser film kontroversial berjudul Fitna pada 2008, yang menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW.

Namun, pada 2013, ia menggemparkan publik dengan mengumumkan keislamannya dan kini menjadi pembela hak-hak umat Muslim dilansir dari viva.co.id, Selasa (15/7/2025).

Van Doorn, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua Partai Kebebasan (PVV) pimpinan Geert Wilders, awalnya aktif menyebarkan narasi anti-Islam.

Film Fitna, yang diproduksinya bersama Wilders, memicu kemarahan umat Muslim global karena menampilkan penafsiran keliru terhadap Al-Qur’an dan menggambarkan Islam sebagai agama kekerasan.

Namun, respons besar-besaran dari umat Muslim dunia justru memicu rasa ingin tahunya terhadap Islam.

“Saya terpukau atas respons yang kami terima. Protes dan kemarahan umat Muslim membuat saya berpikir ada sesuatu yang tidak beres. Saya mulai merasa ragu karena begitu banyak orang tersakiti,” ungkap Van Doorn dalam sebuah wawancara.

Rasa penasarannya mendorongnya untuk mempelajari Al-Qur’an, hadis, dan ajaran Islam secara mendalam. Ia bahkan mengunjungi masjid lokal di Belanda, di mana ia disambut dengan hangat, bertentangan dengan prasangkanya selama ini.

Baca Juga: TikToker AS Megan Rice Putuskan Mualaf, Terinspirasi Keteguhan Iman Warga Gaza

Pada 27 Februari 2013, Van Doorn mengejutkan dunia dengan mengumumkan keislamannya melalui akun Twitter-nya, lengkap dengan kalimat syahadat dalam bahasa Arab.

“Saya merasa seperti berada di bawah selimut yang hangat dan seakan ada tangan di pundak saya yang berkata, ‘Sekarang Anda sah menjadi seorang Muslim’,” kenangnya tentang momen syahadatnya.

Tak lama setelah itu, ia menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci pada 2013, di mana ia menangis di depan Ka’bah, menyesali perbuatannya di masa lalu.

“Saya merasa malu atas fitnah yang saya buat terhadap Islam melalui film Fitna,” ujarnya.

Setelah menjadi mualaf, Van Doorn mengalami perubahan drastis. Ia keluar dari PVV pada Desember 2011 dan mendirikan partai persatuan berbasis Islam pada 2013 untuk memperjuangkan hak-hak komunitas Muslim di Belanda.

Kini, ia menjabat sebagai anggota Dewan Kota Den Haag dari Partai PvdE, Presiden Yayasan Dakwah Eropa, dan Duta Besar Hubungan Pesohor untuk Asosiasi Dawah Kanada di Eropa.

Perjalanan Van Doorn juga menginspirasi putra sulungnya, Iskander Amien De Vries, yang memeluk Islam pada 2014.

“Saya melihat ayah saya menjadi lebih damai setelah masuk Islam. Itu membuat saya mengubah persepsi tentang umat Muslim,” kata Iskander dikutip dari sindonews.com, Selasa (15/7/2025).

Baca Juga: Dari Lapangan ke Iman, Kisah Dua Mantan Atlet Bulutangkis Indonesia yang Memeluk Islam

Kisah Van Doorn menjadi bukti bahwa hidayah bisa datang kepada siapa saja, bahkan kepada mereka yang dulunya memusuhi Islam.

Ia kini aktif berdakwah dan menyuarakan keadilan bagi umat Muslim, termasuk mengecam insiden pembakaran Al-Qur’an sebagai kejahatan rasial.

“Jika orang-orang di Eropa tahu betapa indah dan bijaksananya Islam, mereka semua pasti akan menjadi mualaf,” ujarnya penuh keyakinan.

Van Doorn juga berencana memproduksi film baru untuk mengagungkan Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk penebusan atas kesalahannya di masa lalu. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa kebenaran dapat mengubah hati yang paling keras sekalipun. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS