Cerita Pengantin Baru Asal Kendari, Akad Nikah Disaksikan Lewat Video Call

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Sabtu, 28 Maret 2020
0 dilihat
Cerita Pengantin Baru Asal Kendari, Akad Nikah Disaksikan Lewat Video Call
Sofyan dan istri saat melakukan prosesi akad nikah. Foto: Istimewa

" Jadi yang hadir pas akad nikah, cuman adik saya. Pas kemarin adik saya live yah di instagram, jadi orang tua saya menyaksikan akad dari awal hingga akhir hanya lewat video call aja. Aduh sedih sih, sedih banget. "

KENDARI, TELISIK.ID - Dialah Sofyan Hidayat (31) pemuda asal Kota Kendari yang sukses mempersunting wanita pujaan hatinya asal Kota Serang, Banten, yakni Fina Afiani (33).

Ijab kabul yang berlangsung di kediaman mempelai wanita, di Kelurahan Kaligandu Kota Serang, Jumat (27/3/2020) pukul 16.30 WIB. Namun prosesi akad itu terpaksa berlangsung dengan sederhana. Mengingat disaat ini, Indonesia tengah menjalani darurat wabah COVID-19. Terlebih lagi adanya Instruksi dari pemerintah maupun dari pihak kepolisian untuk tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak.

Pemuda lulusan jurusan Tehnik Universitas Halu Oleo (UHO) angkatan tahun 2007 itu di dalam acara akadnya terpaksa tidak dihadiri oleh kedua orang tuanya.

"Jadi yang hadir pas akad nikah, cuman adik saya. Pas kemarin adik saya live yah di instagram, jadi orang tua saya menyaksikan akad dari awal hingga akhir hanya lewat video call aja. Aduh sedih sih, sedih banget," ungkapnya.

Baca juga: https://telisik.id/news/odp-di-kolaka-bertambah-jadi-56-orang-namun-tiga-diantaranya-sembuh

Sofyan nama panggilannya bercerita kepada awak media telisik.id, bahwa akibat situasi ini. Dia beserta istrinya terpaksa mengubur impiannya sementara waktu melangsungkan resepsi yang mewah. Awalnya Sofyan dan Fina sudah mempersiapkan akad dan resepsi di tanggal 27 Maret, namun rencana itu batal.

“Jelang hari H ada peraturan dari Polri sama Kementrian Agama bahwa ijin keramaian ditiadakan, salahsatunya pernikahan," ucapnya, Sabtu (28/3/2020).

Orang tua Sofyan di Kendari terpaksa harus melihat anaknya menikah lewat video call. Foto: Istimewa

Sofyan dan istrinya kemudian melakukan konfirmasi kepada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Serang bahwa akad tetap dilaksanakan, namun resepsi terpaksa diundur dulu.

"Yah perasaan kami sih, campur aduk yah sedih dan kecewa juga. Apalagi kedua orang tua sudah antusias atas pernikahan saya ini," harapnya.

"Apalagi bandara juga seperti di Jakarta kan, pengunjung yang datang, mesti diperiksa lagi kesehatannya kemudian bisa menjadi Orang Dalam Pengawasan (ODP). Terpaksa orang tua saya batal ke sini, padahal sudah booking tiket juga," sambungnya.

Anak ketiga dari delapan bersaudara itu, mengungkapkan prosesi akad juga hanya dihadiri sekitar 10 hingga 15 orang saja. Namun kebanyakan juga yang hadir berasal dari keluarga wanita saja.

"Padahal kami sudah nyebar undangan kurang lebih 400 orang yah, dan yang bisa hadir juga harusnya kurang lebih seperti itu. Eh karena kejadian ini  yang datang dikit yah hanya 10 orang," kata Sofyan sambil tertawa.

Akibat diundurnya resepsi itu, berbagai persiapan seperti vendor, katering yang sudah terlanjur dipesan, terpaksa harus di batalkan juga. Kemudian batalnya resepsi ini juga, anak dari Ishak Porondosi dan Nur Iman Hidayat itu mesti mengeluarkan biaya tambahan yang terbilang cukup besar dari biasanya. Seperti membeli hand sanitizer dan masker yang saat ini melonjak harganya.

"Yah kecewa juga, tapi baik katering dan vendor juga, kami diberi kompensasi hingga nanti kita melaksanakan acara resepsi dan Indonesia benar-benar aman dari Corona. Alhamdulillah mereka juga paham situasi ini kok," ucapnya.

Ada keinginan juga Sofyan dan Fina yang hampir menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat melakukan prosesi akad. Ini dilakukan agar terlihat unik dan memanfaatkan situasi tersebut.

"Sempat kepikiran juga untuk menggunakan alat APD itu, tapi alatnya sudah sulit untuk ditemukan. Apalagi masker sama hand sanitizer sudah langka, makanya nggak jadi," ucapnya dengan nada bercanda.

Sementara itu, prosesi akad kedua mempelai dipersiapkan agar para tamu undangan benar-benar aman, seperti di dalam lokasi acara telah disediakan hand sanitizer dan penghulu juga dibekali masker.

Sofyan  yang saat ini bekerja di Balai Prasarana Permukiman Provinsi Banten Direktorat Jenderal Cipta Karya itu,  menceritakan bagaimana awal pertemuannya dengan sang istri hingga mempersuntingnya. Sejak 2014 lalu, ia memutuskan untuk ke Kota Serang mencari pekerjaan.

Sofyan dan istri saat melakukan prosesi akad nikah. Foto: Istimewa

"Saya mengenal Fina karena sekantor atau seprofesi juga. Kemudian coba kenalan terus menjalani hubungan delapan bulan yah, enggak lama juga. kemudian memutuskan untuk menikah," terangnya.

Sebelum mengakhirkan ceritanya dia mengungkapkan bahwa, setiap kejadian pasti selalu ada hikmah di balik setiap kejadian. 

"Mungkin tuhan juga sedang menguji kita atas musibah yang menimpa kita hingga saat ini, semoga kita selalu diberi kekuatan," terangnya.

 

Reporter: Muhammad Israjab 
Editor: Sumarlin

Baca Juga