Ekonomi Kian Merosot, Pemprov Sultra Diminta Perhatikan Warga Miskin

Rahmat Tunny

Reporter Jakarta

Minggu, 22 Maret 2020  /  7:03 pm

Tokoh masyarakat Sultra di Jakarta, Agil Laode. Foto: Istimewa

JAKARTA, TELISIK.ID - Penularan COVID-19 saat ini begitu cepat. Beberapa wilayah du Indonesia Tengah hingga Timur dipastikan sudah positif terinfeksi Coronavirus.

Begitu cepatnya penularan virus mematikan ini berpengaruh langsung pada sektor ekonomi. Hampir semua usaha baik skala besar, sedang maupun kecil ikut merasakan dampak tersebut. Olehnya itu, Pemerintah baik pusat maupun daerah diminta memberikan perhatian kepada masyarakat miskin dan rentan.

Kini, beberapa masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) diketahui telah positif terinfeksi COVID-19. Tak hanya yang positif, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terus mengalami penambahan.

Baca Juga : Regulasi Lemah, Beban Pemda Sultra Bertambah

Tokoh masyarakat Sultra di Jakarta Agil Ma Laode meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra melakukan Corporate Social Responsibility (CSR), dalam menolong masyarakat miskin saat wabah COVID-19.

"Saatnya melakukan CSR, kerja sama bagaimana caranya untuk menolong orang miskin yang rentan, dan Pemerintah memastikan ketersediaan suplay side," kata Agil Laode lewat pesan tertulisnya kepada telisik.id, Minggu (22/3/2020).

Menurut Anggota Humas KKST itu, masyarakat di seluruh kabupaten/kota di Sultra harus mematuhi dan mengikuti intruksi Pemerintah setempat, agar pencegahan penyebaran COVID-19 ini berjalan dengan baik, serta memutuskan rantai penularan ke orang lain.

"Mengimbau kepada masyarakat agar selalu mematuhi aturan Pemerintah Daerah tentang pencegahan COVID-19, agar tidak banyak masyarakat yang jatuh korban," imbaunya.

Baca Juga : Bandara Maranggo Ditutup, Gubernur Sultra Diharapkan Tutup Juga Bandara Haluoleo

Selain itu, perusahan-perusahan yang beroperasi di wilayah Sultra sebisanya mengurangi jam kerja bagi karyawannya, karena penularan COVID-19 ini begitu cepat.

"Melakukan himbauan kepada perusahaan, kantor-kantor agar mengurangi jam kerja," tutupnya.

 

Reporter: Rahmat Tunny

Editor: Sumarlin