Foto Humanis: Wanita Penjual Es Dawet Keliling

Erni Yanti

Reporter

Minggu, 10 November 2024  /  6:51 pm

DI BAWAH terik matahari yang membakar, seorang wanita tua dengan wajah penuh keringat, berjalan perlahan menyusuri jalan-jalan Kota Kendari.

Es dawet, minuman segar yang khas, tergantung di tangan kanannya, tertutup rapat dalam ember kecil yang disangkutkan di sisi gerobaknya.

Jemari tangannya yang sudah mulai keriput tampak lincah, meskipun tubuhnya mulai lelah seiring bertambahnya usia.

Wanita itu sudah biasa dengan panas terik yang kadang membuat tubuhnya merasa terbakar, namun semangatnya tetap berkobar.

 

Setiap hari, ia berkeliling menjajakan es dawet kepada para pembeli. Meski usianya sudah tidak muda lagi, ia tetap setia pada pekerjaannya, karena dari situlah ia menggantungkan hidup, menyekolahkan anak-anaknya, dan menghidupi keluarganya.

“Dawet, dawet segar…!” Suaranya bergaung, walau tak begitu keras, namun cukup terdengar di tengah hiruk pikuk pasar yang ramai.

Ia tahu, suara itu adalah bagian dari rutinitas yang telah dikenalnya selama bertahun-tahun. Tidak jarang, ia menyapa orang-orang yang dilaluinya dengan senyum ramah, meski banyak dari mereka yang terburu-buru dan tak sempat berhenti untuk membeli.

 

Pada usia yang tidak lagi muda, kaki-kakinya terasa semakin berat, namun setiap langkah yang ia ambil adalah langkah menuju penghidupan yang lebih baik untuk keluarga.

Kadang, di tengah perjalanan, ia berhenti sejenak di bawah pohon rindang, meneguk air dari botol tua yang selalu ia bawa.

Di matanya, ada harapan untuk hari-hari yang lebih baik, untuk anak-anak yang akan terus mengenang perjuangannya. (*)

 

Foto: Erni Yanti

TOPICS