Gaduh Nampan MBG Disebut Mengandung Minyak Babi, Begini Penjelasan Istana
Reporter
Rabu, 27 Agustus 2025 / 8:32 am
Isu nampan program Makan Bergizi Gratis diduga mengandung minyak babi menuai sorotan publik. Foto: Repro Jawapos.
JAKARTA, TELISIK.ID - Isu mengenai nampan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebut mengandung minyak babi memicu perhatian publik. Pemerintah melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan segera memberikan klarifikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menegaskan pihaknya belum menemukan bukti adanya nampan yang mengandung minyak babi. Namun, ia membuka opsi pengujian sampel oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan kebenaran isu tersebut.
"Sejauh ini kita tidak menemukan. Tetapi kalau memang ada kekhawatiran soal itu, kita riset, bisa diuji di BPOM," kata Hasan, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (27/8/2025).
Ia juga menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPOM. "Tadi saya sudah koordinasi bersama bapak kepala BPOM, kepala BPOM bilang kita bisa ujikan untuk membuktikan itu tadi," ujarnya.
Baca Juga: Dana MBG Paling Gemuk, Ini 10 Kementerian dan Lembaga Terbanyak Sedot Anggaran RAPBN 2026
Hasan mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu yang belum terverifikasi, terutama yang bersifat sensitif. Pemerintah, kata dia, selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan penerima manfaat MBG.
"Jadi itu pentingnya kita tidak gampang termakan oleh isu-isu. Apalagi isu-isu yang sangat sensitif dan itu kan memang harus diperiksa," tegasnya.
Baca Juga: Ini 8 Program Unggulan Prabowo 2026, MBG Masih Lanjut hingga Inpres Jalan Dapat Lampu Hijau
Dugaan ini mencuat setelah Indonesia Business Post merilis laporan investigasi dari wilayah Chaoshan, Provinsi Guangdong, China. Dalam laporan tersebut, disebutkan ada sekitar 30-40 pabrik memproduksi ompreng makanan untuk pasar global, termasuk yang diduga digunakan dalam program MBG di Indonesia.
Selain itu, laporan menyoroti dugaan pemalsuan label "Made in Indonesia" dan logo SNI pada produk yang berasal dari China. Pihaknya juga mengungkap indikasi penggunaan bahan tipe 201 yang mengandung mangan tinggi serta pemakaian minyak babi dalam proses produksi.
Sementara itu, Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebelumnya menetapkan standar baru untuk food tray berbahan baja tahan karat yang digunakan dalam program MBG. Standar ini dimaksudkan untuk menjamin kualitas dan keamanan bahan yang bersentuhan langsung dengan makanan. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS